Ini Bahaya Besar AI yang Bikin Pencipta ChatGPT Khawatir
Hide Ads

Ini Bahaya Besar AI yang Bikin Pencipta ChatGPT Khawatir

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 29 Jul 2025 08:42 WIB
Chief Executive Officer (CEO) OpenAI Samuel Altman menjadi orang asing pertama yang mendapatkan golden visa RI setelah aturan diundangkan akhir Agustus lalu.
Ini Bahaya Besar AI yang Bikin Pencipta ChatGPT Khawatir. Foto: Dok. Fortune
Washington -

CEO OpenAI, Sam Altman, adalah sosok di balik meledaknya ChatGPT. Namun dia juga kerap memperingatkan akan berbagai bahaya yang mengintai di era AI.

Baru-baru ini, pria berusia 40 tahun itu mengatakan dunia mungkin berada di ambang krisis penipuan, karena kecerdasan buatan dapat memungkinkan pelaku kejahatan menyamar sebagai orang lain.

"Hal yang bikin saya takut adalah ternyata masih ada beberapa lembaga keuangan menerima sidik suara sebagai autentikasi untuk mentransfer sejumlah besar uang atau melakukan hal lain. Anda cukup mengucap frasa dan mereka langsung melakukannya," kata Altman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal AI sudah memungkinkan peniruan suara yang akurat. "Itu hal yang gila untuk dilakukan. AI telah sepenuhnya mengalahkan sebagian besar cara orang mengautentikasi saat ini, selain password," paparnya yang dikutip detikINET dari CNN.

ADVERTISEMENT

Komentar tersebut merupakan bagian dari wawancaranya tentang dampak ekonomi dan sosial AI di Federal Reserve di Washington belum lama ini. Meski Altman memperingatkan risikonya, OpenAI mendesak pemerintahan Donald Trump menghindari regulasi yang dapat menghambat kemampuan perusahaan teknologi bersaing dengan inovasi AI asing.

Altman tidak sendirian dalam kekhawatirannya bahwa AI akan meningkatkan penipuan. FBI memperingatkan tentang penipuan kloning suara dan video AI ini. Banyak orang tua melapor teknologi suara AI digunakan untuk menipu mereka dengan meyakinkan bahwa anak-anak terlibat masalah.

Awal bulan ini, pejabat AS memperingatkan bahwa seseorang yang menggunakan AI untuk meniru suara Menteri Luar Negeri Marco Rubio, menghubungi menteri luar negeri, gubernur AS, dan anggota Kongres.

"Saya sangat khawatir kita akan menghadapi krisis penipuan signifikan dan akan segera terjadi. Saat ini masih panggilan suara, sebentar lagi akan menjadi video atau FaceTime yang tidak bisa dibedakan dari kenyataan," kata Altman.

Altman juga menyebut apa yang membuatnya terjaga di malam hari, gagasan tentang aktor jahat menyalahgunakan kecerdasan super AI sebelum dunia cukup maju untuk bertahan melawan serangan semacam itu. Misalnya, musuh AS menggunakan AI untuk menarget jaringan listrik atau membuat senjata biologis.

Ia juga khawatir manusia kehilangan kendali atas sistem AI superintelijen atau memberi teknologi tersebut terlalu banyak kekuatan pengambilan keputusan. Berbagai perusahaan teknologi termasuk OpenAI, sedang mengejar kecerdasan superintelijen AI. Altman yakin tahun 2030-an dapat membawa kecerdasan AI jauh melampaui kemampuan manusia.




(fyk/rns)
Berita Terkait