Bill Gates Jadi Lebih 'Miskin', Harta Susut Ratusan Triliun
Hide Ads

Bill Gates Jadi Lebih 'Miskin', Harta Susut Ratusan Triliun

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 21 Jul 2025 09:00 WIB
Bill Gates dan Citra Seorang
Bill Gates Jadi Lebih Miskin, Harta Susut Ratusan Triliun Foto: DW (News)
Jakarta -

Bill Gates tak ingin meninggal dunia dalam keadaan kaya raya dan memberikan hartanya untuk kemanusiaan. Dan keinginan itu tampaknya perlahan-lahan diwujudkan oleh sang bos Microsoft.

Hanya dalam beberapa hari, Gates mengurangi kekayaan bersihnya hingga USD 52 miliar atau sekitar Rp 848 triliun, hampir 30% dari sisa kekayaannya. Memang baru-baru ini, dia mengumumkan rencana untuk menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya dalam dua dekade mendatang.

Kekayaan bersih salah satu pendiri Microsoft ini, yang mencapai USD 175 miliar pada 3 Juli dan turun menjadi USD 123 miliar menyusul perhitungan terbaru oleh Bloomberg Billionaires Index. Bahkan menurut Forbes, hartanya saat ini tinggal USD 117 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikINET dari Fox News, Senin (21/7/2025) filantropis berusia 69 tahun itu mengungkapkan bulan Mei, bahwa ia berencana menyumbangkan kekayaannya melalui Gates Foundation dan kemudian menutup organisasi yang ia dirikan bersama mantan istrinya Melinda French Gates di akhir tahun 2045.

Gates, yang memegang gelar orang terkaya di dunia selama 18 tahun, kini merosot ke posisi ke-12 dalam peringkat Bloomberg, tepat di belakang Michael Dell. Di antara mereka yang sekarang mengunggulinya adalah mantan tangan kanan Gates di Microsoft, Steve Ballmer, yang duduk di No. 5 dengan USD 173 miliar.

ADVERTISEMENT

Menyusutnya kekayaan Gates sebagian besar terkait komitmennya untuk menyumbangkan kekayaan sebelum meninggal. "Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa 'dia meninggal dalam keadaan kaya' tidak akan menjadi salah satu dari itu," tulis Gates dalam blog pada 8 Mei.

"Terlalu banyak masalah mendesak yang harus dipecahkan sehingga saya tidak dapat menyimpan sumber daya yang dapat digunakan untuk membantu orang lain," imbuhnya.

Gates mengatakan keputusannya juga terinspirasi setelah melihat langsung dampak nyata yayasan tersebut, seperti mendistribusikan vaksin untuk penyakit yang terus membunuh orang di negara berkembang. Keputusan ini juga merupakan respons terhadap pemotongan bantuan luar negeri AS dan berkurangnya dana kemanusiaan global.

Yayasan tersebut, salah satu organisasi amal terbesar di dunia, dilaporkan telah menyumbangkan lebih dari USD 100 miliar sejak didirikan.




(fyk/afr)