Perusahaan teknologi Astronomer akhirnya memberikan tanggapan resmi terkait skandal viral yang melibatkan CEO mereka, Andy Byron, dalam momen 'kiss-cam' di konser Coldplay di Gillette Stadium, Boston, Massachusetts, pada 16 Juli 2025. Video yang menunjukkan Byron berpelukan dengan Chief People Officer Kristin Cabot menjadi sorotan setelah frontman Coldplay, Chris Martin, secara spontan mengomentari momen tersebut, memicu spekulasi perselingkuhan di media sosial.
Dalam pernyataan resmi yang diposting di platform X, Astronomer menegaskan komitmen mereka terhadap nilai-nilai dan budaya perusahaan. "Astronomer berkomitmen pada nilai-nilai dan budaya yang telah membimbing kami sejak didirikan. Para pemimpin kami diharapkan untuk menetapkan standar dalam perilaku dan akuntabilitas," tulis pernyataan tersebut.
Perusahaan juga mengumumkan bahwa Dewan Direksi telah memulai penyelidikan formal untuk menangani insiden ini. "Kami akan segera membagikan detail tambahan," lanjut pernyataan itu, menunjukkan keseriusan Astronomer dalam menangani dampak skandal terhadap reputasi perusahaan.
Astronomer juga menyangkal keterlibatan karyawan lain dalam video viral tersebut, khususnya menyebut Alyssa Stoddard, Senior Director of People, yang sempat diidentifikasi keliru oleh netizen. "Alyssa Stoddard tidak hadir di acara tersebut dan tidak ada karyawan lain yang ada dalam video tersebut," tegas perusahaan, menjernihkan spekulasi yang beredar di media sosial.
Selain itu, Astronomer menegaskan bahwa laporan tentang pernyataan yang dikaitkan dengan Andy Byron adalah tidak benar. "Andy Byron belum mengeluarkan pernyataan apa pun, dan semua laporan yang menyatakan sebaliknya tidak benar," tulis mereka, merujuk pada pernyataan palsu yang sempat viral, termasuk yang mengutip lirik lagu Coldplay "Fix You" dan menyebutkan permintaan maaf dari Byron.
CEO dan Eksekutif Dicopot Sementara
Menurut laporan eksklusif Axios, Andy Byron dan eksekutif lain bernama Cabot telah diberikan cuti sementara menyusul munculnya video viral tersebut. Sumber internal mengungkapkan bahwa respons perusahaan terkesan lambat karena proses negosiasi terkait pengunduran diri dan pesangon Byron masih berlangsung.
"Respons awal hanya berupa kalimat 'kami sedang menyelidiki masalah ini'. Itu dinilai terlalu minim dan telat, mengingat besarnya skala perhatian publik," kata Andrew Koneschusky, pendiri Beltway Advisors, dalam wawancara dengan Axios.
Koneschusky menambahkan bahwa perusahaan seharusnya bisa memisahkan tanggung jawab antara individu (CEO) dan entitas perusahaan. "Terkadang kepentingan CEO dan perusahaan tidak sejalan. Tapi dalam situasi krisis seperti ini, kecepatan dan kejelasan komunikasi sangat krusial," tambahnya.
Simak Video "Video Reaksi Astronomer soal Skandal Selingkuh CEO di Konser Coldplay"
(afr/afr)