Cara Jet Siluman AS Gempur Nuklir Iran Tanpa Terdeteksi Dunia

Adi Fida Rahman - detikInet
Senin, 23 Jun 2025 09:45 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Bagaimana Jet Siluman AS Serang Nuklir Iran Tanpa Terdeteksi Foto: Getty Images
Jakarta -

Dalam sebuah operasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya, Amerika Serikat berhasil melancarkan serangan udara masif terhadap dua fasilitas pengayaan uranium bawah tanah utama Iran pada Minggu dini hari. Serangan yang dijuluki "Operasi Midnight Hammer" ini, melibatkan jet siluman B-2 dan rudal jelajah Tomahawk, dilaporkan berhasil menghancurkan program nuklir Iran tanpa terdeteksi oleh pertahanan udara Iran.

Serangan ini telah direncanakan selama bertahun-tahun, dengan berbagai taktik penipuan dan pengalihan perhatian yang diterapkan di menit-menit terakhir untuk memastikan elemen kejutan yang kuat.

Pentagon menyebut ini sebagai "serangan presisi" yang memberikan pukulan telak bagi program nuklir yang selama ini dipandang Israel sebagai ancaman eksistensial. Sementara itu, Iran membantah kerusakan signifikan dan bersumpah akan membalas.

Siasat Penipuan Tingkat Tinggi

Kunci keberhasilan "Operasi Midnight Hammer" adalah serangkaian taktik penipuan yang rumit. Bahkan sebelum jet lepas landas, tanda-tanda pengalihan perhatian sudah terlihat. Presiden Trump pada Kamis lalu secara terbuka mengumumkan bahwa ia akan membuat keputusan dalam dua minggu mengenai apakah akan menyerang Iran, yang dimaksudkan untuk memberi waktu negosiasi namun sebenarnya untuk menutupi serangan yang akan datang.

Sebuah kelompok pesawat pengebom siluman B-2 sengaja terbang ke arah barat dari Missouri pada hari Sabtu sebagai umpan. Mereka menarik perhatian pengamat pesawat amatir, pejabat pemerintah, dan sejumlah media saat menuju pangkalan udara AS di Pasifik.

Namun, pada saat yang sama, tujuh pesawat B-2 lainnya yang membawa dua bom "penghancur bunker" justru terbang ke arah timur, menjaga komunikasi seminimal mungkin agar tidak menarik perhatian.

Dikutip dari laman PBS, Jenderal Angkatan Udara Dan Caine, Ketua Kepala Staf Gabungan, mengungkapkan dalam pengarahan hari Minggu bahwa semua itu adalah "bagian dari rencana untuk mempertahankan kejutan taktis." Hanya "sejumlah kecil perencana dan pemimpin utama" di Washington dan Florida, tempat Komando Pusat AS bermarkas, yang mengetahui detail operasi ini.



Simak Video "Video: Momen Kelompok Bersenjata Serang Pengadilan Iran, 9 Orang Tewas"

(afr/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork