Beberapa waktu yang lalu, Tesla sempat diisukan akan menendang Elon Musk dan mencari CEO baru. Musk langsung membantah rumor tersebut, dan kini ia menegaskan komitmennya untuk memimpin Tesla.
Dalam wawancara video di Qatar Economic Forum, Musk mengatakan ia berkomitmen memimpin Tesla hingga lima tahun ke depan.
"Ya, tidak ada keraguan sama sekali tentang hal itu," kata Musk, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (21/5/2025).
Musk menambahkan ia ingin menjaga posisinya sebagai CEO Tesla untuk mempertahankan kendalinya atas perusahaan mobil listrik tersebut. Ia ingin memiliki kendali voting yang cukup agar tidak bisa dilengserkan oleh investor aktivis.
"Ini bukan soal uang. Ini tentang masalah kendali yang cukup wajar atas masa depan perusahaan," ucap Musk.
Komentar Musk dilontarkan setelah sejumlah investor mempertanyakan dedikasinya kepada Tesla. Sejak awal tahun ini, ia memiliki kesibukan lain sebagai tangan kanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam memimpin Department of Government Efficiency (DOGE).
Dalam earnings call terbaru Tesla, Musk mengatakan ia berencana mengurangi waktunya dalam mengurus DOGE pada akhir Mei, namun pria berusia 53 tahun ini tetap akan bekerja di pemerintahan selama satu atau dua hari seminggu.
Keterlibatan Musk dalam beberapa kebijakan di pemerintahan Trump membuat bisnis Tesla ikut merasakan dampaknya. Pada April 2025, Tesla melaporkan penurunan pendapatan sebesar 20% dan penurunan laba bersih sebesar 71 untuk Q1 2025.
Selain Tesla, Musk juga memimpin SpaceX serta menjadi pemilik perusahaan seperti xAI dan Neuralink. Ia mengatakan Starlink, layanan internet satelit milik Tesla, mungkin akan dipisah menjadi perusahaan publik independen.
" Ada kemungkinan Starlink akan go public di masa depan," ucap Musk.
Simak Video "Video: Tesla Tarik 46 Ribu Cybertruck di AS, Saham Anjlok 50%"
(vmp/rns)