Kemungkinan besar pemilihan presiden Amerika Serikat bakal mempertemukan Donald Trump dan Kamala Harris. Siapa yang bakal menang?
Sejumlah model AI ditanyakan pertanyaan tersebut. Masing-masing punya prediksi berbeda.
Berikut hasil prediksi pemenang Pilpres AS versi ChatGPT, Grok, Gemini hingga Copilot seperti dilansir Decrypt.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ChatGPT
ChatGPT memberikan dua prediksi dengan kemenangan Donald Trump dan Kamala Haris. Namun masing-masing punya selisih suara yang sangat tipis.
"Menurut RealClearPolitics, Trump memegang sedikit keunggulan atas Harris dengan selisih rata-rata 1,7 poin, mengumpulkan 48% suara dibandingkan 46,3% Harris (RealClearPolling)," kata ChatGPT.
"Namun, sumber lain menyajikan gambaran yang berbeda. Misalnya, survei ABC menunjukkan bahwa Harris mengungguli Biden dalam pertandingan melawan Trump, dengan Harris memimpin Trump 52-44 di antara wanita dan berkinerja lebih baik di antara orang kulit berwarna dan independen (The Nation)," ," lanjut ChatGPT.
Meskipun ChatGPT menunjukkan bahwa Trump saat ini memegang sedikit keunggulan atas Harris, model AI mencatat bahwa demografi pemilih dapat memainkan peran penting dalam menentukan hasil sebenarnya dari pemilihan semacam itu.
Ketika ditanya siapa yang akan menang antara Trump dan Harris menurut pasar, ChatGPT memberikan keunggulan kepada Trump berdasarkan data dari Polymarket.
Grok
Grok AI milik Elon Musk mencatat sedikit keunggulan untuk Trump dalam sejumlah hipotetis.
"Beberapa jajak pendapat menunjukkan Trump memimpin Harris dengan beberapa poin, meskipun selisihnya sering berada dalam margin kesalahan," kata Grok. "Namun, perlu dicatat bahwa jajak pendapat hanyalah sekejap dan dapat berubah seiring dengan mendekatnya pemilihan. Selain itu, jajak pendapat tidak selalu memprediksi hasil pemilu secara akurat."
Chatbot, mengutip postingan di X (alias Twitter), menunjukkan bahwa Xers percaya Harris bisa lebih kuat dalam debat daripada Trump.
"Beberapa orang percaya bahwa Harris akan menjadi kandidat yang kuat melawan Trump, terutama dalam pengaturan debat," kata Grok. "Mereka pikir kecerdasan dan keterampilan debatnya akan memberinya keuntungan atas Trump, yang mereka yakini tidak dapat memiliki pemikiran yang konsisten atau membuat argumen yang koheren."
Faktor-faktor lain yang dapat menentukan hasil pemilihan, Grok menambahkan, adalah keadaan ekonomi, iklim politik, dan kampanye kandidat.
Simak Video "Video: Momen Kamala Harris Sahkan Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS"
[Gambas:Video 20detik]