Bos OpenAI Murka, Beli Rumah Rp 436 Miliar Tapi Banyak Masalah
Hide Ads

Bos OpenAI Murka, Beli Rumah Rp 436 Miliar Tapi Banyak Masalah

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 19 Jul 2024 07:52 WIB
Para Bos Teknologi Amerika Bahas AI ada Elon Musk, Mark Zuckerberg, Bill Gates, Sam Altman, Sundar Pichai dll
Sam Altman, CEO OpenAI. Foto: REUTERS/Craig Hudson
Jakarta -

Bos OpenAI Sam Altman murka karena rumah mewah yang ia beli dengan harga USD 27 juta atau sekitar Rp 436 miliar ternyata memiliki banyak masalah. Ia sampai menggugat developer karena dianggap menyesatkan.

Rumah mewah tersebut berlokasi di Lombard Street, kawasan ikonik di San Francisco yang area teluk. Saking mewahnya, rumah seluas 882 meter persegi itu pernah menjadi rumah termahal di area di San Francisco dan menjadi subjek video tur di channel YouTube milik majalah Architectural Digest.

Bisa dilihat dari video di bawah ini, rumah milik Altman tersebut memiliki beberapa fasilitas mewah seperti infinity pool, garasi yang disebut mirip seperti 'Batcave', hingga sistem yang bisa mendaur ulang air hujan untuk mengairi taman dan sumber air di toilet di dalam rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun rumah mewah itu sepertinya tidak sesuai dengan harapan Altman. Dalam gugatan yang dilayangkan di pengadilan San Francisco, tim hukum Altman menuduh developer Troon Pacific salah menggambarkan kondisi properti untuk menjualnya secepat mungkin.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Youtube]

Tim Altman juga mengklaim developer gagal merekrut kontraktor yang memenuhi syarat, yang beberapa di antaranya diduga 'balas dendam' dengan mengisi pipa drainase dan saluran pembuangan dengan kantung dan puing-puing karena mereka tidak dibayar tepat waktu.

Nama penggugat di dokumen gugatan adalah 950 Lombard LLC, yang membeli rumah tersebut pada Maret 2020. Catatan publik mencantumkan Sam Altman sebagai penghuni di 950 Lombard Street. Rumah itu juga terdaftar sebagai alamat bisnis Apollo Projects, perusahaan investasi tahap awal yang dipimpin oleh Altman dan saudaranya Jack Altman.

Dalam gugatannya, tim Altman mengatakan pengerjaan konstruksi yang buruk menyebabkan air dari infinity pool yang berada di lantai atas bocor sampai ke bagian bawah rumah pada Agustus lalu. Kebocoran ini menyebabkan langit-langit gipsum di area tersebut roboh dan ditumbuhi jamur, seperti dikutip dari The Verge.

Selain itu ada juga masalah saluran pembuangan dari kamar mandi yang tidak terhubung yang membuang limbah dan kotoran di area yang sulit diakses di samping rumah. Belum lagi masalah saluran irigasi yang bocor, air yang merembes di jendela atap, dan lain-lain.

Tim Altman memperkirakan perbaikan kolam renang dan masalah lainnya akan memakan biaya sekitar USD 4 juta atau Rp 64 miliar. Mereka menuntut ganti rugi yang tidak disebutkan jumlahnya dan biaya pengacara dalam gugatannya.




(vmp/afr)