Israel Dituduh Pakai Senjata Mengerikan ke Warga Gaza, Tubuh Bisa Meleleh

Tim - detikInet
Jumat, 07 Jun 2024 12:30 WIB
Foto: REUTERS/STRINGER
Jakarta -

Serangan brutal Israel ke Gaza menggunakan berbagai macam senjata, kemungkinan juga senjata terlarang. Kelompok HAM yang berbasis di Jenewa, Euro-Mediterania, mendesak dilakukannya penyelidikan terhadap potensi penggunaan senjata termal terlarang oleh Israel dalam kampanye genosida terhadap warga Gaza, yang dapat menguapkan atau melelehkan tubuh korban.

Euro-Mediterania dalam laporannya belum lama ini, menyebut bahwa kesaksian yang diterima dari Gaza menunjukkan bahwa tubuh korban tampaknya telah menguap atau meleleh akibat pemboman Israel terhadap rumah-rumah pemukiman di Jalur Gaza.

"Sebuah komite ahli internasional harus dibentuk untuk menyelidiki senjata yang digunakan Israel sebagai bagian dari genosida di Jalur Gaza, yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023, termasuk potensi penggunaan bom yang menghasilkan panas tinggi sehingga tubuh korban menguap, "kata laporan itu, dikutip detikINET dari Almayadeen.

Menurut laporan Euro-Med Monitor, ribuan jenazah di Gaza masih hilang dan mungkin berubah jadi abu, menimbulkan pertanyaan tentang jenis bom yang digunakan. Jumlah korban tewas sangat tinggi di Gaza menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan senjata termal atau bom vakum, yang terkenal di kalangan militer karena ampuh menghancurkan gua dan terowongan.

Dikenal pula sebagai bom thermobaric, ia terdiri dari dua bahan peledak terpisah dan bisa diluncurkan sebagai roket atau dijatuhkan dari pesawat. Ketika mencapai target, bahan peledak pertama menyebarkan campuran bahan bakar dalam bentuk awan yang dapat menembus bangunan atau pertahanan apa pun yang tidak tertutup rapat.

Muatan kedua meledakkan awan, menghasilkan bola api besar, gelombang ledakan besar, dan ruang hampa yang menyedot semua oksigen di sekitar. Ia dapat menghancurkan bangunan, peralatan dan membunuh orang secara mengerikan.

Laporan tersebut lebih lanjut mengutip seorang warga Gaza, Ahmed Omar, yang kehilangan 15 anggota keluarganya, termasuk orang tuanya, dalam serangan udara Israel di rumah mereka di Gaza pada 15 Oktober 2023. Omar mengatakan jasad mereka tidak pernah ditemukan.

"Penyelidikan internasional harus dilakukan terhadap kemungkinan penggunaan senjata yang dilarang secara internasional oleh Israel, termasuk bom thermobaric," kata Euro-Med Monitor.

Terlebih hukum internasional melarang penggunaan bom termal terhadap warga sipil di wilayah berpenduduk sipil. Para analis percaya bahwa perang Gaza adalah laboratorium bagi industri senjata Israel.



Simak Video "Video: Iran Bakal Hentikan Serangan ke Israel, Asalkan..."

(fyk/fyk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork