Ini Akan Jadi Pesawat Terbesar di Dunia, Bisa Angkut Turbin Raksasa
Hide Ads

Ini Akan Jadi Pesawat Terbesar di Dunia, Bisa Angkut Turbin Raksasa

Adi Fida Rahman - detikInet
Sabtu, 16 Mar 2024 10:46 WIB
Pesawat raksasa
Ini Akan Jadi Pesawar Terbesar di Dunia, Bisa Angkut Turbin Raksasa Foto: Radia
Jakarta -

Semakin besar turbin angin, semakin banyak energi yang dihasilkan. Namun lantaran komponennya berukuran besar, turbin angin raksasa banyak dipasang di lepas pantai ketimbang di darat.

Sebab transportasi komponen turbin angin ke lokasi pemasangan sangat sulit, terutama jika harus melalui jalan-jalan yang sempit atau infrastruktur yang tidak mendukung. Bayangkan saja satu biilahnya saja bisa berukuran lapangan sepakbola.

Sebuah startup bernama Radia sedang mengerjakan satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka membuat pesawat terbesar yang pernah dibuat di dunia karena dirancang khusus untuk membawa bilah turbin angin terbesar ke ladang sambil menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Startup yang diluncurkan pada tahun 2016 ini sudah merancang desain akhir untuk pesawat tersebut. Sebisa mungkin mengandalkan komponen standar yang sudah diproduksi massal.

Pesawat raksasaPesawat raksasa Radia Foto: Radia

Model skala-1/42 dari ukuran akhir-telah diuji di terowongan angin. Perusahaan mulai bekerja sama dengan pabrik dan pemasok untuk merencanakan produksi. Mereka berharap dapat memulai produksi komersial pada akhir tahun 2027.

ADVERTISEMENT

Pesawat tersebut bakal memiliki panjang 108 meter, akan memiliki volume 12 kali lipat dari 747. Walau sudah dibuat begitu besar hanya bisa mengangkut sayu bilah turbin saja per sekali penerbangan.

Saat ini, produsen industri turbin angin memiliki pabrik di dekat perairan, sehingga bilahnya dapat diangkut dengan kapal. Pesawat ini juga dapat mengirimkan bilah yang lebih kecil yang masih sulit untuk diangkut melalui jalan darat.

Pesawat raksasaPesawat Radia Foto: Radia

Dengan panjang hanya 21 meter, empat bilah kecil dapat dimuat di dalam sekali terbang. Pesawat ini dirancang dapat mendarat di landasan pacu tanah yang relatif pendek sepanjang 6.000 kaki.

Kendati pesawatnya belum beroperasi, Radia sudah memiliki kontrak untuk mengirimkan turbin ke ladang angin berukuran gigawatt.

"Jumlah turbin yang perlu digunakan dalam 25 tahun ke depan untuk mencapai tujuan Paris mungkin sekitar 6 juta, 7 juta bilah," kata Mark Lundstrom pendiri Radia, "Masing-masing dari mereka menempuh perjalanan sejauh 1.000 kilometer dari pabrik ke peternakan. Jadi ada tantangan dan peluang logistik yang cukup besar."




(afr/afr)