Pada Juli 1904, kapal uap SS Nemesis berlayar menuju Melbourne di Australia, untuk mengantarkan batu bara. Sebuah badai dahsyat menerkamnya dan kapal itu hilang bersama 32 awaknya.
Beberapa minggu kemudian, sebagian jenasah dan puing-puing dari kapal itu tersapu ke pantai. Namun SS Nemesis hilang begitu saja dan tidak pernah ditemukan bangkainya.
Sekarang, akhirnya kapal nahas itu ditemukan. Sebuah perusahaan yang awalnya mencari kontainer yang tenggelam, secara tidak sengaja menemukannya. "Misteri SS Nemesis yang berusia 120 tahun beserta 32 awaknya telah terungkap," kata New South Wales Ministry of Environment and Heritage.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya di 2022, perusahaan penginderaan jarak jauh bernama Subsea Professional Marine mencoba menemukan kotak kargo yang hilang di lepas pantai Sydney ketika secara tidak sengaja menemukan bangkai kapal tersebut. Kapal tersebut, yang belum dapat diidentifikasi secara resmi pada saat itu, berada sekitar 25 km lepas pantai dan 160 meter di bawah air.
Pejabat pemerintah mencurigai bangkai kapal itu mungkin adalah SS Nemesis, namun belum dikonfirmasi secara resmi hingga September 2023 ketika CSIRO, badan sains nasional Australia, berhasil menangkap citra bawah air yang secara pasti menunjukkan ciri khas kapal uap tersebut.
![]() |
Kapal penelitian CSIRO, RV Investigator, menggunakan multibeam echosounder canggih untuk memetakan lokasi bangkai kapal dan kamera bawah air untuk mendapatkan gambar kapal beresolusi tinggi. Kapal yang rusak parah itu bersandar tegak di dataran berpasir.
"Pemeriksaan visual kami terhadap bangkai kapal menggunakan kamera menunjukkan beberapa struktur utama masih utuh dan dapat diidentifikasi, termasuk dua jangkar kapal yang tergeletak di dasar laut," cetus Phil Vandenbossche, surveyor hidrografi CSIRO.
Setelah survei dekat terhadap bangkai kapal tersebut, disimpulkan bahwa ketika SS Nemesis dihantam gelombang besar di lepas pantai Wollongong, mesinnya kewalahan dan kapal tenggelam terlalu cepat sehingga sekoci tidak bisa dikerahkan".
Pejabat pemerintah mengatakan mereka sekarang ingin menemukan anggota keluarga awak kapal asal Australia, Inggris dan Kanada yang tenggelam bersama kapal berbobot 1.393 ton itu. Sekitar setengah awak kapal buatan Inggris itu berasal dari Inggris, termasuk kapten Alex Lusher.
"Sekitar 40 anak kehilangan orang tuanya dalam kecelakaan ini dan saya berharap penemuan ini dapat membawa kelegaan bagi keluarga dan teman-teman yang terkait dengan kapal tersebut," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Warisan NSW Penny Sharpe.
Citra video akan dijahit untuk membuat model 3D dari bangkai itu untuk penyelidikan lebih lanjut. "Hilangnya Nemesis digambarkan sebagai salah satu misteri maritim paling abadi di Sydney dan disebut para peneliti kapal karam sebagai 'cawan suci'. Berkat kerja kolaboratif dengan CSIRO dan Subsea, menggunakan teknologi modern dan catatan sejarah, Heritage NSW mampu menulis bab terakhir dari kisah SS Nemesis," ujar Sharpe.
(fyk/fay)