Israel terus berusaha menjinakkan terowongan pejuang Hamas di bawah Gaza, yang kabarnya mencapai panjang total 500 kilometer. Terowongan itu cukup kokoh dan presisi.
Israel pun mengklaim Hamas memakai lebih dari 6.000 ton beton dan 1.800 ton baja untuk membangun ratusan kilometer terowongan. IDF (Israel Defence Forces) menyebut informasi yang ditemukan pasukan di Gaza, bersama ratusan jalur bawah tanah yang diselidiki sejauh ini, mengindikasikan Hamas menginvestasikan puluhan juta dolar dalam proyek terowongan.
"Hamas memilih untuk menginvestasikan sumber daya berharga ini dalam membangun infrastruktur yang digunakan untuk merugikan warga Israel dan pasukan IDF, sambil mengeksploitasi penduduk sipil di Jalur Gaza," klaim IDF yang dikutip detikINET dari Times of Israel, Senin (15/1/2024).
Di tengah operasi darat di Gaza, yang kini mendekati hari ke-100, IDF telah beroperasi untuk menghancurkan jaringan terowongan utama Hamas. Israel melancarkan kampanye militer skala besar di Gaza, yang menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas telah menewaskan lebih dari 23.000 orang sejak saat itu.
Beberapa sandera yang dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata pada akhir November menggambarkan bagaimana mereka ditahan di dalam terowongan, yang telah dibangun Hamas di seluruh Jalur Gaza. Israel juga percaya bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar bersembunyi di sebuah terowongan di suatu tempat di Khan Younis.
Di wilayah Khan Younis, Israel menemukan lebih dari 300 terowongan yang mengarah ke terowongan utama Hamas di wilayah tersebut. Lebih dari 100 terowongan sejauh ini telah hancur atau tidak dapat dioperasikan.
Kota terbesar kedua di Gaza ini menjadi fokus kampanye Israel melawan Hamas dalam beberapa pekan terakhir. Menurut sumber, Israel tetap kesulitan menjinakkan seluruh terowongan Hamas, bahkan belum mencapai setengahnya.
Teknologi Israel tak banyak berguna di bawah permukaan tanah. Dilaporkan Israel sedang mencoba membanjirinya dengan air laut Mediterania, namun belum diketahui bagaimana efektifitasnya.
(fyk/fay)