Bos Open AI: Karyawan Teknologi yang Muslim Jangan Takut Speak Up
Hide Ads

Bos Open AI: Karyawan Teknologi yang Muslim Jangan Takut Speak Up

Argya D. Maheswara - detikInet
Minggu, 07 Jan 2024 16:37 WIB
Sam Altman
Foto: Getty Images
Jakarta -

Konflik Israel-Palestina juga membawa dampak pada komunitas Muslim dan Arab di bidang teknologi. Dalam hal ini, CEO OpenAI, Sam Altman merasa bahwa banyak komunitas Muslim di bidang teknologi yang merasa tidak nyaman menceritakan pengalaman mereka.

Altman melihat bahwa banyak komunitas Muslim dan Arab terutama Palestina di komunitas teknologi yang merasa takut akan perusakan prospek karir mereka. Hal ini diungkapkan Altman di akun X pribadinya @sama, Jumat (05/01/2024).

"Rekan-rekan Muslim dan Arab (terutama Palestina) di komunitas teknologi yang saya ajak bicara merasa tidak nyaman menceritakan pengalaman mereka baru-baru ini, sering kali karena takut akan pembalasan dan merusak prospek karier," tulis Altman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Ia juga menerangkan bahwa industri teknologi sangat mendukung rekan-rekan Muslim walau menurutnya situasi saat ini cukup mengerikan. Altman berharap perdamaian segera tercapai dan setiap orang di komunitas teknologi dalam memperlakukan satu sama lain dengan baik.

"Industri kita harus bersatu dalam mendukung rekan-rekan ini, ini adalah waktu yang mengerikan. Saya terus mengharapkan perdamaian yang nyata dan abadi, dan sementara itu kita dapat memperlakukan satu sama lain dengan empati," lanjut Altman dalam cuitannya.

Sebuah akun dengan nama @Dermo*** berkomentar dengan menanyakan bagaimana sikap Altman dengan adanya gerakan antisemitisme pada komunitas Yahudi. Altman menjawab bahwa ia sendiri merupakan seorang Yahudi dan antisemitisme merupakan masalah.

Walau begitu Altman merasa banyak mendapat dukungan soal hal tersebut. Justru, Altman melihat dukungan seperti itu masih sangat sedikit untuk komunitas Muslim.

"Saya orang Yahudi. Saya percaya bahwa antisemitisme adalah masalah yang signifikan dan terus berkembang di dunia, dan saya melihat banyak orang di industri ini mendukung saya, dan saya sangat menghargainya. Saya melihat lebih sedikit hal seperti itu pada umat Islam," balas Altman.

Di Amerika Serikat, antisemitisme dan Islamofobia meningkat sejak hari pertama konflik Israel-Palestina berlangsung. Bahkan Dewan Hubungan Amerika-Islam menyatakan bahwa pandangan bias terhadap Palestina dan Arab meningkat sebesar 172% di AS seperti dilansir dari Reuters.

*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(vmp/rns)
Berita Terkait