Setelah berbulan-bulan bertugas memberi perlindungan bagi Israel dan mencegah konflik dengan Hamas meluas, kelompok penyerang kapal induk USS Gerald R. Ford akan pulang kembali ke Amerika Serikat. USS Gerald R. Ford adalah kapal induk raksasa dan termasuk paling canggih milik AS.
Ford dan kapal perang pendampingnya akan digantikan oleh kapal serbu amfibi USS Bataan beserta kapal perang pendampingnya, USS Mesa Verde dan USS Carter Hall. Ketiga kapal tersebut telah berada di Laut Merah dan menuju Mediterania Timur.
USS Gerald R. Ford dikirim ke Mediterania Timur sejak sehari setelah serangan pejuang Hamas pada 7 Oktober. Adapun kapal perang yang menyertainya berlayar ke Laut Merah, di mana mereka berulang kali mencegat rudal balistik dan menyerang drone yang ditembakkan dari Yaman yang dikuasai Houthi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Gerald R Ford, AS juga mengerahkan kapal induk USS Dwight D. Eisenhower yang belum akan ditarik. Kapal Eisenhower baru-baru ini berpatroli di dekat Teluk Aden, tempat banyak kapal komersial diserang dalam beberapa minggu terakhir.
Baru-baru ini, helikopter dari Eisenhower dan kapal perusaknya USS Gravely menanggapi panggilan darurat dari kapal kontainer Maersk Hangzhou, yang diserang 4 kapal kecil Houthi. Kapal-kapal tersebut menembakinya dan helikopter itu membalas, menenggelamkan 3 kapal dan membunuh awaknya.
USS Gerald R Ford, Kapal Induk Terbesar AL AS
USS Gerald R Ford merupakan kapal induk bertenaga nuklir terbesar milik Angkatan Laut AS yang beroperasi saat ini dan juga dianggap paling canggih. Kapal ini termasuk baru karena diluncurkan pada 2017 dan menyelesaikan sertifikasi kesiapan tempurnya pada April 2023.
Kapal kedua dari kelas ini juga sudah diluncurkan pada 2019 dan sedang menjalani masa percobaan saat ini. Nantinya kapal tersebut akan mulai bertugas pada 2025.
Kapal induk USS Gerald R Ford dibekali dengan dua reaktor nuklir yang dapat menjamin bahwa kapal bisa beroperasi dalam waktu yang tak terhingga dengan dukungan logistik. Angkatan Laut AS mendesain kapal ini agar dapat melayani Angkatan Laut AS selama 50 tahun.
Dalam kemampuan deteksi, USS Gerald R Ford juga dibekali dengandual-band radar (DBR) pabrikan Raytheon yang juga terpasang pada kapal perusak siluman Angkatan Laut AS, USS Zumwalt, seperti dilansir detikINET dari Naval Technology.
Dengan panjang lambung 333 meter dan bobot maksimal mencapai 100.000 ton, USS Gerald R Ford mampu membawa 90 pesawat dari berbagai jenis.
Di lini pesawat tempur multi peran, USS Gerald R Ford membawa jet tempur siluman F-35 dan F/A 18 E/F Super Hornet. Dalam menyanggupi kemampuan tempur elektronik, kapal ini juga membawa EA-18G Growler dan E-2D Advanced Hawkeye. Selain itu, USS Gerald R Ford juga selalu membawa helikopter angkut MH-60 R/S serta drone tempur.
Salah satu teknologi termutakhir yang dimiliki USS Gerald R Ford adalah keberadaan sistem peluncuran baru. Jika sebelumnya seluruh kapal induk AS masih menggunakan ketapel uap, kapal ini sudah mengusung sistem peluncuran pesawat menggunakan gelombang elektromagnetik dalam teknologi Electromagnetic Aircraft Launch System(EMALS)
Dengan teknologi EMALS, akselerasi pesawat ketika take-off akan menjadi lebih halus yang membuat tingkat stress pada pilot juga berkurang.
(fyk/fyk)