Pemasok Apple Habiskan Uang Triliunan Untuk Pindah Dari China

Josina - detikInet
Jumat, 05 Jan 2024 21:22 WIB
Foto: Jason Lee/Reuters
Jakarta - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pemasok Apple termasuk produsen iPhone, Foxconn, telah menginvestasikan senilai USD 16 miliar atau sekitar Rp 248,3 triliun sejak tahun 2018 untuk memindahkan atau membangun kembali pabriknya dari China.

Dilaporkan bahwa Apple dan sebagian besar perusahaan teknologi yang sebelumnya telah bergantung sepenuhnya terhadap China, kini telah berupaya untuk lepas dari ketergantungannya tersebut.

Hal ini karena faktor adanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang masih terus berlanjut. Sedangkan untuk kasus Apple, ada juga penundaan besar dalam produksi karena tindakan COVID-19 di China dan masalah dengan pasokan listrik.

Melansir dari Apple Insider, Jumat (5/1/2024) penelitian terbaru yang dilakukan oleh bank investasi TD Cowen telah memperkirakan hilangnya pendapatan Apple karena China cukup besar, dan sebagian menjadi alasan di balik perpindahan pemasoknya ke negara lain (re-shore).

"Selama empat tahun terakhir sejak dimulainya pandemi, kami memperkirakan pendapatan Apple telah terdampak lebih dari USD 30 miliar," kata TD Cowen dalam catatannya.

Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan ke pasar karena gangguan produksi yang berasal dari pasokan komponen, jumlah tenaga kerja yang tersedia, dan atau pembatasan pergerakan yang diputuskan oleh pemerintah.

Analis TD Cowen percaya bahwa karena dampak ini pada rantai manufakturnya, Apple dan 188 pemasok utamanya semuanya berinvestasi untuk melakukan re-shore secepat mungkin dan mereka akan terus melakukannya.

"Kami percaya bahwa risiko-risiko ini sedang berlangsung dan bahwa bencana lingkungan yang tidak terduga juga dapat dimasukkan sebagai faktor yang tidak sepele untuk dipantau," tulis para analis.

"Kami pikir diversifikasi pasokan geografis dan tenaga kerja saat ini dapat secara material mengurangi dampak gangguan produksi di masa depan, yang pada puncaknya mengurangi pendapatan Apple sebesar $ 4-8 miliar per kuartal," lanjutnya

Jadi, ada biaya untuk melakukan reshoring, dan TD Cowen memperkirakan bahwa pemasok Apple telah menghabiskan sekitar USD 16 miliar untuk mendiversifikasi aset produksi dari China ke India, Meksiko, AS, dan Vietnam, sejak tahun 2018.

"Meskipun reshoring pemasok memerlukan biaya yang lebih tinggi dalam jangka pendek, kami percaya ada manfaat untuk biaya produk dalam jangka panjang setelah kapasitas bekas China sepenuhnya mencapai skala penuh," lanjut laporan tersebut.

Simak Video "Video: Apple Bakal Bangun Pabrik di Batam Tahun Ini!"


(jsn/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork