India Manfaatkan AI Untuk Tambah Akurasi Prakiraan Cuaca
Hide Ads

India Manfaatkan AI Untuk Tambah Akurasi Prakiraan Cuaca

Josina - detikInet
Kamis, 28 Des 2023 20:15 WIB
Violent lightning bolts strike the water off the Dutch coast.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Meindert van der Haven
Jakarta -

India meningkatkan kemampuan prakiraan cuacanya dengan megintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam metodenya. Langkah ini dilakukan ketika negara ini menghadapi peningkatan peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan.

Seorang pejabat tinggi dari Departemen Meteorologi India (IMD) menyoroti bahwa integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan keakuratan prediksi cuaca, yang sangat penting bagi sebuah negara dengan populasi yang besar dan sektor pertanian yang signifikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, India telah menyaksikan peningkatan kondisi cuaca buruk, yang sebagian disebabkan oleh pemanasan global. Kejadian-kejadian ini tidak hanya mengganggu kehidupan tetapi juga menyebabkan korban jiwa yang signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari Gizmochina, Kamis (28/12/2023) Centre for Science and Environment, sebuah badan independen, memperkirakan bahwa hampir 3.000 orang di India telah kehilangan nyawa mereka akibat cuaca ekstrem tahun ini saja. Dengan adanya tantangan-tantangan ini, kebutuhan akan prakiraan cuaca yang tepat dan tepat waktu menjadi sangat penting.

IMD, yang saat ini mengandalkan superkomputer dan model matematika untuk prediksi cuaca, melihat AI sebagai alternatif yang hemat biaya dan efisien. Pendekatan ini sejalan dengan tren global, karena negara-negara lain juga beralih ke AI untuk prakiraan cuaca.

ADVERTISEMENT

Sebagai contoh, Kantor Meteorologi Inggris telah mengakui potensi AI untuk merevolusi bidang ini. Perkembangan penting di bidang ini adalah model AI yang didanai Google yang dilaporkan telah mengungguli metode prakiraan tradisional

AI dalam prakiraan cuaca dapat menjadi sangat transformatif bagi India. Negara yang berpenduduk 1,4 miliar jiwa dan merupakan penghasil beras, gandum, dan gula terbesar di dunia ini sangat bergantung pada prakiraan cuaca yang akurat untuk keselamatan manusia dan perencanaan pertanian.

Inisiatif IMD untuk menggabungkan AI dapat menghasilkan prakiraan yang lebih akurat dengan biaya yang lebih rendah, sebuah keuntungan bagi negara yang masih banyak penduduknya hidup dalam kemiskinan.

IMD telah mulai menggunakan AI untuk peringatan publik terkait gelombang panas dan penyakit seperti malaria. Rencana sedang dilakukan untuk memperluas observatorium cuaca untuk menyediakan data yang lebih rinci, yang sangat penting untuk keberhasilan model AI.

Dukungan pemerintah untuk inisiatif ini, termasuk mendirikan pusat untuk mengeksplorasi AI dalam prakiraan cuaca, menandakan komitmen yang kuat untuk memanfaatkan teknologi untuk prediksi cuaca yang lebih baik.




(jsn/fay)