TikTok Ajak Pengguna Jaga Kesehatan Mental dari Konten Negatif
Hide Ads

TikTok Ajak Pengguna Jaga Kesehatan Mental dari Konten Negatif

Josina - detikInet
Jumat, 15 Des 2023 12:15 WIB
ilustrasi aplikasi TikTok
TikTok Ajak Pengguna Jaga Kesehatan Mental dari Konten Negatif Foto: Unsplash/@solenfeyissa
Jakarta -

TikTok ingin memastikan bahawa para pengguna bisa turut menjadi bagian dalam melindungi lingkungan sekitar dari konten-konten negatif.

Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia Faris Mufid mengatakan bahwa derasnya arus informasi yang begulir setiap hari tidak jarang membuat warganet kewalahan saat mengolah inforomasi yang ada termasuk untuk mengonfirmasi kredibilitas dari informasi yang ditemukan di platform digital dan media sosial.

"Melalui #SalingJaga kami ingin mengajak membangkitkan semangat kebersamaan untuk memastikan setiap orang mengambil bagian dalam melindungi lingkungan sekitar dari konten-konten missinformasi, hoax, dan disinformasi." jelas Faris

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam acara yang sama, Psikolog Naomi Tobing menjelaskan dengan banyaknya konten yang bermunculan di platform digital tidak jarang dapat membuat pengguna internet kewalahan terlebih jika dalam kondisi mental belum siap untuk mengolah informasi tersebut.

"Jadi dengan banyaknya informsi yang datang dan kadang-kadang kan kita seringkali kalau melihat digital platform atau sosial media enggak mindfull main scroll-scrool saja jadi semua informasi itu masuk ke kita dan jadi overwhelmed yang tanpa kita sadari gampang berubah mood dan gampang tersinggung," jelas Naomi melalui acara diskusi secara online di Jakarta.

ADVERTISEMENT

Naomi menambahkan, dengan pengguna menerima banyak konten-konten negatif hingga hoax bisa menimbulkan rasa cemas, sulit tidur dan menjadi tidak fokus. Jika tersebut dibiarkan saja dampaknya bisa lebih berat yakni bisa depresi dan gangguan kecemasan.

Ia juga mengatakan bawah pengguna memiliki rasa ingin tahu yang banyak terlebih pada isu-isu hangat yang sedang viral di media sosial namun lupa bahwa masing-masing memiliki kapasitas yang terbatas.

"Kita selalu berusaha untuk selalu cathcup semuanya tanpa kita bisa memahami sebenarnya kita punya kapasitas untuk menerima sebanyak itu informasinya, terutama informasi yang negatif," jelasnya.

Demikian pengguna pun diminta untuk bisa mengontrol sendiri dengan menyaring konten-konten yang akan dikonsumsi. Di TikTok pengguna memiliki kendali penuh memfilter konten-konten apa saja yang ingin mereka terima.




(jsn/afr)