Pakar Palestina Ungkap Kelemahan Taktik Israel Banjiri Terowongan Hamas
Hide Ads

Pakar Palestina Ungkap Kelemahan Taktik Israel Banjiri Terowongan Hamas

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 13 Des 2023 13:15 WIB
Pompa besar Israel
Sistem pompa Israel untuk banjiri terowongan Hamas. Foto: Daily Mail
Jakarta -

Israel dilaporkan Wall Street Journal, mulai membanjiri terowongan Hamas dengan sistem pompa yang besar, mengalirkan air laut Mediterania. Seorang pakar dari Palestina menyebut tindakan itu dilatarbelakangi putus asa dan juga tidak efektif.

"Membanjiri beberapa terowongan, betapapun kejam, adalah tindakan putus asa, karena didasarkan pada pemahaman salah bahwa jaringan terowongan terhubung sedemikian rupa sehingga membanjiri satu terowongan di Beit Layha, di utara, akan membanjiri terowongan lain di Rafah, di selatan," cetus jurnalis, penulis dan analis Palestina Ramzy Baroud.

"Karena pengalaman dibanjiri Mesir dan antisipasi bahwa Israel pasti akan mengambil pilihan seperti itu, terowongan-terowongan perlawanan Hamas dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka mengantisipasi taktik-taktik yang kejam dan putus asa semacam itu," tambah Baroud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski seluruh sisi terowongan Gaza terbuat dari beton bertulang, tanahnya dibiarkan dalam material asli, yaitu pasir dan tanah padat. Menurut para ahli, pembangunan terowongan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan banjir yang disengaja atau alami.

Terlebih karena taktik itu sering digembar gemborkan, seperti dikutip detikINET dari Palestine Chronicle, maka memberikan cukup waktu bagi Palestina untuk bersiap menghadapi kemungkinan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Agar Israel berhasil membanjiri terowongan, mereka harus menguasai penuh Gaza terlebih dahulu, mengidentifikasi lokasi semua terowongan, dan memulai proses pemompaan air laut secara perlahan, yang akan memakan waktu berbulan-bulan," kata Baroud.

Sekitar tahun 2015, militer Mesir juga pernah membanjiri terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza ke Mesir. Saat itu, Abdel Fattah El-Sisi baru saja menggulingkan Presiden Mesir Mohammed Morsi.

Selain bencana lingkungan, tindakan membanjiri terowongan tersebut juga menyebabkan kematian cukup banyak warga Palestina. Hamas tampaknya telah belajar dari pengalaman pahit tersebut.




(fyk/rns)