Ini Senjata Canggih China yang Berpotensi Taklukkan Taiwan

Dalam menjangkau Taiwan, selain dengan rudal ternyata Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dapat menggunakan sistem roket artileri. Saat ini, PLA sudah memiliki sistem roket artileri yang dapat menjangkau pulau Taiwan.

Sistem roket artileri tersebut adalah PHL-16 atau biasa disebut juga dengan PCH-191 yang merupakan Multiple Rocket Launch System(MLRS). Sistem roket artileri ini memiliki kemampuan untuk menembak roket yang memiliki pemandu maupun tidak, dengan hulu ledak yang beragam.

Sistem roket artileri PHL-16 atau PCH-191 ini menjadi pembahasan khusus di US Naval War College dengan sebuah laporan berjudul 'The PCH191 Modular Long-Range Rocket Launcher: Reshaping the PL et Launcher: Reshaping the PLA Army's Role in a Cr s Role in a Cross-Str oss-Strait Campaign'.

Laporan tersebut mengungkap peran PHL-16 sebagai senjata PLA yang dapat mendukung pendaratan pasukan di pantai Taiwan. Hal ini karena PLA membutuhkan penghancuran target terlebih dulu sebelum mendaratkan pasukan.

Sistem roket artileri ini dapat menjangkau sasaran tembak di pesisir maupun pedalaman Taiwan. Dengan kemampuan jarak jangkau 70 km sampai 300 km, roket ini dapat menyeberangi selat Taiwan yang memiliki jarak 150 km.

Sistem roket ini merupakan hasil garapan dari China North Industries Corporation (NORINCO) yang diperkenalkan pada 2019. Roket ini dioperasikan oleh divisi roket PLA yaitu PLA Rocket Forces (PLARF).

Menurut laporan US Naval War College tersebut, hulu ledak yang dapat dibawa satu roket ini mulai dari 180 kg sampai 380 kg. PHL-16 dapat meluncurkan tiga jenis roket tidak berpanu dan lima jenis roket berpemandu yang salah satunya juga merupakan roket anti-kapal.

PHL-16 juga dikonsepkan untuk terintegrasi dengan Angkatan Laut PLA (PLAN) dan Angkatan Udara PLA (PLAAF). Roket ini dapat membantu serangan anti-kapal yang menjadi tugas PLAN.

"Angkatan Darat PLA dapat berpartisipasi pada fase kampanye pendaratan pulau dengan PCH191 (PHL-16) yang memuat roket anti-kapal untuk membantu pembangunan dominasi maritim," tulis laporan tersebut.

Bagi PLAAF, roket ini juga berperan untuk mengurangi beban kerja dari jet tempur yang PLAAF yang harus membersihkan selat Taiwan dari kapal perang Taiwan.

PHL-16 juga dapat kompatibel dengan drone CH-4 yang mana nantinya baik PHL-16 maupun CH-4 akan saling mendukung. CH-4 akan melakukan pengintaian yang menghasilkan penggambaran target untuk diserang menggunakan PHL-16.

*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom