Viral Video Satya Nadella, Dulu Tukang Demo Excel Kini Bos Microsoft
Hide Ads

Viral Video Satya Nadella, Dulu Tukang Demo Excel Kini Bos Microsoft

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 22 Nov 2023 07:14 WIB
Satya Nadella
Viral Video Satya Nadella, Dulu Tukang Demo Excel Kini Bos MicrosoftFoto: istimewa
Jakarta -

Sebuah video viral menampilkan sosok Satya Nadella saat masih muda tengah menampilkan demo Excel. Tak disangka kini dia jadi orang nomor satu di Microsoft.

Video berdurasi satu menit dua detik itu awalnya dibagikan oleh Twitter user Brandon Arvanaghi pada 22 Desember 2022. Namun viral kembali setelah diposting Sophie pemilik akun @netcapgirl beberapa hari lalu.

"Dari "saya membuat video demo excel" hingga "saya menjalankan perusahaan yang akan membangun dewa mesin" dalam 30 tahun," tulisnya dalam caption.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di video tersebut, Nadella menjabat sebagai Technical Marketing Manager di Microsoft. Ia terlihat berpartisipasi dalam DevCast, sebuah telethon yang disiarkan melalui satelit.

ADVERTISEMENT


Dalam acara tersebut, karyawan dari perusahaan biasa mendemonstrasikan kemajuan terkini pada Windows dan Office suite dan pengembang dapat menelepon secara langsung dan mengajukan pertanyaan pada saat yang sama. Dalam video viral, Nadella terlihat mendorong pengembang untuk membuat aplikasi kerja baru untuk sistem operasi Windows NT dengan menggabungkan Excel dan Microsoft Visual Basic.

Video tersebut diambil pada tahun 1993, setahun setelah Nadella bergabung dengan Microsoft. Saat itu, ia masih menjadi seorang manajer technical marketing. Ia bekerja di Microsoft selama 22 tahun, saat ini menduduki posisi CEO dan memiliki kekayaan bersih sekitar USD700 juta

Sejak dibagikan, video tersebut telah ditonton 548 ribu kali dan dapat ribuan like. Banyak orang yang terinspirasi oleh perjalanan Nadella.

"Kebanyakan orang yang paling dekat dengan pelanggan memahami bisnis dan pasar mereka jauh lebih baik daripada siapa pun di perusahaan tersebut. Bagus baginya untuk maju ke peran kepemimpinan. Bagus bagi Microsoft karena mengenali apa yang mereka miliki," ujar @Wafty1.

"Wow, menaiki tangga ekonomi dalam satu perusahaan selama jangka waktu 30 tahun - sungguh luar biasa," kata @niakoo.

"Hal ini mengingatkan saya pada perkataan Bill Gates bahwa kebanyakan orang akan melebih-lebihkan apa yang bisa mereka lakukan dalam 1 tahun dan meremehkan apa yang bisa mereka lakukan dalam 10 tahun. Lebih baik memainkan permainan panjang. Tidak perlu terburu-buru," kata @YAmirghofran.

"Terlalu keren! Sekilas tentang bagaimana Nadella memulainya sungguh menginspirasi," ucap @sophdeng.

"Satya adalah salah satu CEO yang paling diremehkan di generasi ini. Benar-benar membalikkan keadaan Microsoft," ujar @bryce_meow.

CEO Microsoft Satya Nadella di JakartaCEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta Foto: detikINET/Reno Hastukrisnapati

Profil Singkat Satya Nadella

Satya Narayana Nadella lahir di Hyderabad, India, tahun 1967. Ia tumbuh dalam keluarga yang menghargai pendidikan dan pembelajaran.

Nadella bersekolah di Hyderabad Public School, Begumpet dan kemudian meraih gelar Bachelor of Engineering in Electronics and Communication dari Manipal Institute of Technology pada tahun 1988. Ia kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan tingginya.

Dia memulai karirnya di Sun Microsystems pada tahun 1992, dan kemudian di tahun 1994, Nadella bergabung di Microsoft sebagai anggota tim Windows developer relation.

Selama beberapa tahun berikutnya, ia menduduki berbagai posisi, seperti General Manager Divisi Bisnis, VP Divisi Solusi Bisnis, dan Senior VP Research and Development Divisi Online Services.

Pada Februari 2014, Nadella diangkat sebagai CEO Microsoft. Ia menjadi CEO ketiga Microsoft, setelah Bill Gates dan Steve Ballmer.

Satya NadellaTiga CEO Microsoft Foto: istimewa

Penunjukan Nadella sebagai CEO menandai perubahan signifikan bagi Microsoft. Gaya kepemimpinannya mengutamakan empati, inovasi, dan growth mindset.

Dia pernah berkata, "Empati adalah hal terpenting dalam inovasi."

Ia menempatkan dirinya pada posisi karyawan dan pelanggan, memahami kebutuhan dan keinginan mereka, dan kemudian bekerja keras untuk memenuhinya.

Selain perannya di Microsoft, Nadella juga seorang penulis dan philanthropist. Bukunya yang berjudul "Hit Refresh" mengeksplorasi peran teknologi dalam membentuk masa depan manusia.

Dia juga terlibat dalam berbagai inisiatif amal, seperti program Filantropi Microsoft, yang bertujuan untuk membantu orang di seluruh dunia mendapatkan skill teknologi dan akses digital.

Perjalanannya adalah contoh menarik tentang bagaimana ketekunan, inovasi, dan kepemimpinan mampu mendorong seseorang dari manajer menengah, menjadi CEO salah satu perusahaan terbesar di dunia.

Ia adalah bukti nyata bahwa kerja keras, dedikasi, dan kemauan untuk menerima perubahan adalah kunci sukses dalam karier dan bisnis apa pun.




(afr/afr)