Bagi pegiat di dunia cyber, nama Kevin Mitnick tentu sudah tidak asing lagi. Dia adalah sosok hacker paling populer di dunia.
Simak kisah hidupnya dalam artikel ini, mulai dari kelahiran, masa kecil dan remaja, aksi pertamanya, dikejar FBI, kemudian bertobat dan menjadi konsultan keamanan cyber, hingga kisah akhir hayatnya.
Kelahiran dan Masa Kecil Kevin Mitnick
Dalam buku The Forensic Historian: Using Science to Reexamine the Past (2015) karya Robert C Williams, pria bernama lengkap Kevin David Mitnick ini lahir pada 6 Agustus 1963 di Van Nuys, California.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia dibesarkan dari keluarga Yahudi kelas menengah asal Eropa Timur. Orang tuanya bercerai saat dia berusia tiga tahun. Ibunya menikah lagi beberapa kali, dan ayah tiri Kevin menganiaya dia.
Dia pernah bersekolah di Monroe High School, Pierce College, dan University of Southern California, namun tidak ia tamatkan. Kehidupannya memang tidak seperti anak seusianya.
Kevin tumbuh sebagai pemuda hiperaktif yang membenci otoritas. Dia harus mengkonsumsi obat-obatan seperti Ritalin dan Dexedrine untuk mengendalikan kesepian, kemarahan, dan kecemasannya.
Aksi Pertama
Aksi pertama Kevin Mitnick sudah dilakukan di usia belasan tahun.
Dikutip dari buku A History of Cyber Security Attacks: 1980 to Present (2017) oleh Bruce Middleton, Kevin pada usia 13 tahun (tahun 1976) bisa mengakali sistem bus Los Angeles sehingga bisa pergi ke mana-mana dengan gratis.
Dia mencari data-data seperti informasi komputer seperti nomor telepon, kode komputer, informasi teknis, nama pengguna, kata sandi, hingga slip transfer bus yang tidak terpakai dari tong sampah.
Dia pun berhasil membujuk sopir bus untuk memberi tahu di mana bisa membeli alat punch tiket dengan cara mengarang cerita tentang tugas sekolah.
Pertama Kali Bobol Jaringan Komputer
Tahun 1979, saat berusia 16 tahun, Kevin untuk pertama kalinya mendapatkan akses ilegal ke jaringan komputer. Dia memanfaatkan nomor telepon yang diberikan oleh seorang teman untuk Ark.
Ark adalah sistem komputer Digital Equipment Corporation (DEC) yang digunakan untuk mengembangkan sistem operasi RSTS/E untuk komputer seri PDP-X.
Dia berhasil membobol DEC Palo Alto Research Center dan menggandakan software secara ilegal. Namun karena kejahatan ini, dia diadili dan mendapat hukuman penjara satu tahun, dengan pembebasan bersyarat selama tiga tahun.
Belum selesai masa pembebasan bersyaratnya, Kevin kembali meretas komputer pesan suara Pacific Bell. Kevin Mitnick lalu menjadi buronan selama 2,5 tahun.
Selama menjadi buronan, Kevin memperoleh akses masuk secara ilegal ke berbagai jaringan komputer, mengelabui aparat dengan mengkloning ponsel, mencegat dan mencuri kata sandi sistem komputer, hingga menyalin software dari beberapa perusahaan ponsel dan komputer terkemuka.
Jadi Buron FBI
Saat pasar ponsel berkembang tahun 1994, Kevin menjadi buronan FBI setelah kembali melakukan kejahatan cyber. Bahkan FBI menyebar fotonya ke seluruh dunia agar masyarakat membantu menemukan Kevin.
Salah satu aksi terbesarnya adalah meretas National Security Agency (NSA), badan intelijen rahasia Amerika Serikat. Dia dapat mengakses data sensitif, termasuk kode nuklir, rencana operasi militer, dan identitas agen rahasia, tanpa meninggalkan jejak.
Kevin Mitnick pernah membobol jaringan komputer perusahaan-perusahaan besar, seperti Motorola, Nokia, Sun Microsystems, dan IBM.
Dia mencuri informasi seperti kode sumber program, desain produk, dan data pelanggan. Bahkan dia pernah meretas kartu kredit dan rekening bank nasabah, serta menggunakan uangnya untuk keperluan pribadi.
Menyerang Hacker Lain hingga Diringkus oleh FBI
Selain menyerang perusahaan, dia juga memutuskan untuk menyerang ahli keamanan komputer terkemuka dari Jepang sekaligus white hat hacker, Tsutomu Shimomura.
Kevin memang berhasil mencuri data email, perangkat lunak untuk mengendalikan ponsel, dan berbagai alat keamanan komputer. Namun Firewall Shimomura dapat merekam aktivitas Kevin Mitnick.
Shimomura pun membantu FBI menemukan Kevin. FBI berhasil masuk ke apartemen Mitnick di Raleigh, North Carolina pada Februari 1995 dan menangkapnya.
FBI mendakwa Kevin dengan tuduhan berikut:
- Kepemilikan perangkat akses yang tidak sah
- Kerusakan pada sistem komputer
- Penipuan
- Akses tidak sah ke sistem komputer federal
- Penyadapan komunikasi kawat/elektronik
Pengadilan di Los Angeles menjatuhkan hukuman penjara 46 bulan kepada Kevin Mitnick dengan tambahan 22 bulan karena melanggar ketentuan hukuman pembebasan bersyarat pada tahun 1989. Kevin akhirnya bebas bersyarat pada tanggal 21 Januari 2000.
Mendirikan Perusahaan Keamanan Siber
Kevin Mitnick memutuskan untuk memulai hidup baru. Dia menggunakan kemampuannya sebagai hacker untuk tujuan yang positif dan sah dengan mendirikan perusahaan keamanan siber, Mitnick Security Consulting.
Dia juga menulis sejumlah buku tentang pengalamannya sebagai hacker dan cara-cara melindungi diri dari serangan siber. Bukunya antara lain:
- Art of Intrusion: The Real Story behind the Exploits of Hackers, Intruders and Deceivers
- Art of Deception: Controlling the Human Element of Security
- Autobiografi Ghost in the Wires: My Adventures as the World's Most Wanted Hacker
Akhir Hayat Kevin Mitnick
Kevin Mitnick meninggal dunia pada 16 Juli 2023, yakni pada usia 59 tahun. Dia meninggal setelah berjuang melawan kanker pankreas selama 14 bulan.
Dilansir dari BBC, Mitnick saat itu meninggalkan seorang istri, dua anak laki-laki, ibu, ayah tiri, dan nenek dari pihak ibunya.
Itulah tadi kisah Kevin Mitnick, hacker paling populer dan berbahaya yang pernah ada di dunia cyber.
(bai/inf)