.webp)
Walau memiliki teknologi kontra drone, serangan drone Hamas masih menjadi masalah bagi Angkatan Bersenjata Israel (IDF). Beberapa analis mempertanyakan kemampuan kontra drone tempur yang dimiliki Israel.
Jack Walting, analis pertahanan dari Royal United Services Institute mempertanyakan kemampuan IDF untuk mengatasi drone.
"Pertanyaan untuk IDF adalah apakah mereka memiliki unit khusus yang dapat mencari ancaman drone dan menurunkannya? Jika mereka memiliki unit itu, masalah drone bisa diatasi dengan taktis, namun jika tidak, itu akan menjadi masalah tambahan," ungkap Walting seperti dilansir dari Insider, Rabu (18/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga memperkirakan bahwa kemampuan kontra drone yang dimiliki Israel belum terdistribusi secara merata di tubuh IDF.
Di tahun 2022, drone merupakan barang ekspor pertahanan Israel yang memiliki nilai ekspor sebesar USD 13 miliar atau Rp 204 triliun. Israel juga sudah mengembangkan berbagai jenis senjata kontra drone, mulai dari jammer sampai meriam anti-drone.
Pertempuran antara IDF dan Hamas merupakan pertempuran kota. Sejak awal serangan, Hamas sudah meluncurkan ratusan drone mereka. Di pihak yang berlawanan, IDF juga mengerahkan lebih banyak drone.
Beberapa ahli menggambarkan kondisi ini sebagai 'bentrokan drone' seperti yang terjadi dalam konflik Rusia-Ukraina. Seorang analis pertempuran kota dari West Point, John Spencer mengatakan bahwa dalam menghadapi Hamas di Gaza, penggunaan drone oleh Hamas jadi salah satu tantangan yang dihadapi IDF.
"Teknologi pertempuran berkembang pesat. Pada model pertempuran kota, jumlah drone Hamas meningkat daripada apapun yang pernah dihadapi IDF sebelumnya," ungkap Spencer.
Drone Hamas juga tercatat berhasil melakukan serangan terhadap tank canggih IDF, Merkava 4. Beberapa drone lain juga melakukan serangan ke menara komunikasi dan tempat penyimpanan senjata milik IDF.
Drone Hamas
Menurut laporan Israel dari Jerusalem Center for Public Affairs pada 2021, Hamas sudah memiliki kemampuan produksi senjatanya sendiri. Mulai roket berpemandu Global Positioning System(GPS), drone udara, sampai drone bawah air.
Pada laporan tersebut, Israel juga mengatakan Hamas mendapat dukungan logistik dari Iran dan milisi Hizbullah. Hamas menggunakan drone tersebut sebagai alat penyerang pangkalan militer, fasilitas pertahanan, pembangkit listrik dan beberapa sasaran penting lainnya milik IDF.
Hamas juga memiliki program drone Ababil Brigade Al-Qassam, merupakan program penyempurnaan drone yang digunakan Hamas di Gaza. Hamas dan Iran bekerjasama dalam hal ini.
Dalam laporan ini, Kementerian Pertahanan Israel tercatat sudah mengembangkan sistem pencegat drone Hamas berbasis laser. Sistem ini juga terpasang pada sistem pertahanan Iron Dome milik Israel.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(fyk/fay)
