Donald Trump Diduga Bocorkan Rahasia Kapal Selam Nuklir AS
Hide Ads

Donald Trump Diduga Bocorkan Rahasia Kapal Selam Nuklir AS

Khalisha Fitri - detikInet
Minggu, 08 Okt 2023 05:48 WIB
Former President Donald Trump sits in the courtroom before the continuation of his civil business fraud trial at New York Supreme Court, Tuesday, Oct. 3, 2023, in New York. (AP Photo/Seth Wenig, POOL)
Donald Trump Diduga Bocorkan Rahasia Kapal Selam Nuklir AS. Foto: AP/Seth Wenig
Jakarta -

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, diduga membocorkan rahasia negara kepada seorang miliarder Australia.

Percakapannya dengan pebisnis Anthony Pratt, mengungkap jumlah hulu ledak nuklir yang dibawa kapal selam AS dan bagaimana kapal selam itu bisa tidak terdeteksi oleh kapal Australia.

Akibat percakapan di Mar-a-Lago, Florida, AS pada April 2021 itu, Trump pun diinvestigasi Departemen Kehakiman AS, yang dipimpin Jack Smith sebagai penasihat khusus. Ia mendapatkan 40 dakwaan atas dugaan kesalahan penanganan informasi rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, informasi ini juga tersebar hingga ke 45 orang lainnya yang terdiri atas tiga mantan perdana menteri Australia, enam jurnalis, 11 karyawannya, dan 10 pejabat Australia.

Sementara itu, Mr. Pratt tidak ditindak secara hukum sedangkan mantan duta besar AS, Joe Hockey, meremehkan dugaan terhadap Trump tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jika hanya itu yang dibicarakan, kami sudah mengetahui semua itu. Kami telah memiliki warga Australia yang bertugas bersama Amerika di kapal selam AS selama bertahun-tahun, dan kami berbagi teknologi dan senjata yang sama dengan Angkatan Laut AS," ujar Hockey seperti dilansir detikINET dari News.com.au.

Dugaan percakapan antara Trump dan Pratt bertepatan dengan saat pemerintah Australia, AS, dan Inggris terlibat dalam diskusi rahasia mengenai pakta AUKUS, sebuah perjanjian bagi Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.

*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rns/rns)