Mengintip Jet Tempur Generasi Keenam yang Canggih dan Misterius
Hide Ads

Mengintip Jet Tempur Generasi Keenam yang Canggih dan Misterius

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 30 Agu 2023 05:45 WIB
Ilustrasi jet tempur generasi keenam
Foto: The Drive
Washington -

Jet tempur tercanggih saat ini seperti F-35 atau F-22 adalah generasi kelima. Adapun F-35EX yang dibeli Indonesia kategorinya generasi 4,5. Nah, jet tempur generasi keenam yang lebih canggih pun telah dipersiapkan, khususnya oleh Amerika Serikat, walau perkembangannya masih dirahasiakan.

Jet tempur terbaru itu dijuluki Next Generation Air Dominance (NGAD). Kabarnya sudah ada dua perusahaan AS yang mengembangkannya dan sebuah prototipe sudah diterbangkan secara rahasia.

NGAD dimaksudkan untuk menggantikan pesawat tempur siluman F-22A Raptor pada tahun 2030-an. Meski amat lincah dan ultra siluman, armada F-22 Angkatan Udara yang relatif kecil terbukti sangat mahal dioperasikan, karena ketergantungan pada sistem arsitektur era 1990-an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabarnya, hanya ada satu jenis jet tempur masa depan yang dipersiapkan AS. Angkatan Udara AS telah membuka pengajuan desain NGAD Mei silam.

Seperti dikutip detikINET dari Popular Mechanic, desain pemenang akan diumumkan tahun 2024, dan AU menargetkan untuk mendapat sekitar 200 unit NGAD, masing-masing menelan ratusan juta dolar untuk pengadaannya.

ADVERTISEMENT

Sebagai perbandingan, pesawat tempur siluman F-35A saat ini berharga sekitar USD 85 juta. Adapun jet NGAD akan dibekali sensor dan sistem komunikasi yang lebih baik dibandingkan F-22, sekaligus memiliki kelincahan lebih besar dari F-35.

Penelitian, pengembangan, pengujian dan evaluasi NGAD diperkirakan menelan biaya USD 16 miliar selama lima tahun ke depan. Namun, Angkatan Udara dilaporkan ingin pesawat tempur masa depan tersebut biaya operasionalnya jauh lebih rendah dibanding F-22 dan F-35.

Pengadaan jet ini semakin penting di tengah ancaman China dan kemampuan negara itu membuat jet tempur yang semakin mengejar AS. NGAD kemungkinan besar memiliki jangkauan yang lebih luas demi operasi melintasi jarak yang sangat jauh di Samudera Pasifik.

Jarak pendek adalah batasan utama pesawat tempur AS saat ini, membuatnya rentan diincar serangan rudal China jika mereka terlibat dalam konflik mengenai Taiwan atau Jepang. Pengisian bahan bakar di udara tidak hanya membutuhkan banyak logistik, tapi juga berbahaya karena pesawat tanker bukanlah pesawat siluman.




(fyk/fay)