Penampakan Megalodon di Citra Satelit Bikin Yakin Hiu Raksasa Masih Ada
Hide Ads

Penampakan Megalodon di Citra Satelit Bikin Yakin Hiu Raksasa Masih Ada

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 20 Jul 2023 07:15 WIB
the meg megalodon
Penampakan Megalodon di Citra Satelit Bikin Yakin Hiu Raksasa Masih Ada. Foto: Istimewa

Ukuran dan penampilan megalodon tidak diketahui pasti, karena hanya ditemukan fosil gigi, tulang belakang, dan beberapa vertebra. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa megalodon mirip dengan hiu putih besar (Carcharodon carcharias), tetapi ada juga yang mengira bahwa megalodon lebih mirip dengan hiu paus (Rhincodon typus), hiu manta (Cetorhinus maximus), atau hiu pasir (Carcharias taurus).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gigi hiu purba Megalodon di Surade, Kabupaten SukabumiGigi hiu purba Megalodon di Surade, Kabupaten Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Perkiraan terbaru dengan rentang kesalahan terkecil menunjukkan bahwa panjang maksimum megalodon bisa mencapai 20,3 meter, dengan berat sekitar 103 ton. Megalodon diperkirakan memakan paus, lumba-lumba, anjing laut, dan ikan besar lainnya.

ADVERTISEMENT

Megalodon tersebar di perairan tropis dan subtropis di sepanjang pantai dan daerah landas kontinen di semua benua kecuali Antartika. Pada zaman Miosen Awal dan Tengah, megalodon banyak ditemukan di Laut Karibia, Laut Mediterania, Teluk Benggala, pantai California, dan pantai Australia Selatan.

Pada zaman Miosen Akhir dan Pliosen Awal, megalodon menyebar ke perairan Eropa Utara, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Selandia Baru, dan Asia Timur. Pada zaman Pliosen Akhir, megalodon mengalami penurunan populasi dan punah sekitar 2,6 juta tahun lalu.

Perbandingan gigi Otodus megalodon dengan Otodus obliquus (hiu makarel) yang tubuhnya bisa tumbuh hingga 9-12 meter.Perbandingan gigi Otodus megalodon dengan Otodus obliquus (hiu makarel) yang tubuhnya bisa tumbuh hingga 9-12 meter. Foto: Brocken Inaglory via Wikimedia Commons

Mitos Megalodon

Sejauh ini tidak ada bukti visual yang menunjukkan yang menunjukkan bahwa megalodon masih hidup di lautan dalam. Meskipun lautan dalam belum sepenuhnya dieksplorasi oleh manusia, teknologi seperti sonar, radar, kamera bawah air, dan satelit sudah cukup canggih untuk mendeteksi makhluk sebesar megalodon jika ada. Juga, tidak ada laporan dari nelayan, penyelam, atau ilmuwan yang mengklaim melihat atau menemukan jejak megalodon di lautan.

Meskipun bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa megalodon sudah punah, ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang keberadaan hiu raksasa ini. Beberapa mitos tersebut antara lain:

  • Megalodon masih hidup di Mariana Trench, palung terdalam di dunia yang mencapai lebih dari 10 kilometer. Mitos ini tidak masuk akal karena palung tersebut tidak memiliki cukup oksigen, cahaya, suhu, dan makanan untuk mendukung kehidupan megalodon.
  • Megalodon masih hidup di Segitiga Bermuda, wilayah laut di Atlantik yang terkenal dengan hilangnya banyak kapal dan pesawat. Mitos ini tidak beralasan karena tidak ada hubungan antara megalodon dan fenomena Segitiga Bermuda, yang lebih berkaitan dengan faktor alam atau manusia.
  • Megalodon masih hidup di Samudra Selatan, wilayah laut di sekitar Antartika yang jarang dikunjungi oleh manusia. Mitos ini tidak logis karena megalodon tidak pernah hidup di perairan dingin seperti Antartika, dan juga karena Samudra Selatan sudah dipetakan dan dipantau oleh ilmuwan.


Simak Video "Gua Kolotok, Dari Mitos Santet ke Perburuan Gigi Megalodon di Sukabumi"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)