Amerika Serikat dilaporkan mempersiapkan senjata dahsyat untuk dikirim ke Ukraina. Senjata dimaksud adalah amunisi tank depleted uranium (DU) atau uranium sisa, yang diprediksi bakal membuat tank Rusia kelabakan.
Pejabat AS yang tidak disebut namanya mengatakan pada The Wall Street Journal jika Washington akan mengirim amunisi DU ke Ukraina, yang akan ditembakkan dari tank Abrams. AS telah berkomitmen mengirim 31 tank tempur utama Abrams dan diharapkan tiba di sana pada musim gugur.
Sang sumber pejabat mengatakan tidak ada rintangan berarti bagi AS untuk mengirimkan amunisi DU. DU sendiri merupakan uranium yang mempunyai kadar isotop U235 yang lebih kecil dari uranium alami, biasanya dihasilkan dari proses pengayaan uranium.
Dikutip detikINET dari Newsweek, amunisi DU dipakai banyak militer, termasuk AS dan Inggris. Amunisi DU lebih padat dari timbal dan bisa menajamkan diri saat menabrak target. Amunisi ini mengalami putaran kinetik dan tak meledak, tapi menembus besi tank saat ditembakkan dengan kecepatan tinggi dan dapat mengincar musuh pada jarak lebih jauh.
Menurut pakar, amunisi DU takkan ditembakkan dari tank era Soviet Ukraina dan kemungkinan hanya kompatibel dengan kendaraan militer Barat. Di sisi lain, diduga ada dampak kesehatannya. "Dampak kesehatan DU terus menjadi debat panas," kata pakar militer David Gambling.
Menurut mantan Kolonel Inggris Hamish de Bretton-Gordon, DU adalah amunisi tank terkuat. Menurutnya, amunisi DU punya daya gedor jauh lebih besar dari amunisi tank tradisional.
"Ini sangat efektif untuk membunuh tank-tank Rusia. Dengan DU juga berarti Anda bisa menembak tank Rusia di posisi mana pun, bahkan walaupun lapisan tank-nya paling tebal," cetusnya.
Inggris sendiri sudah memastikan akan mengirim DU untuk senjata tank Challenger 2 yang dikirim ke Ukraina. Kemenhan Inggris menyebut telah menggunakan amunisi DU selama beberapa dekade dan merupakan komponen standar persenjataan mereka.
Tank Barat seperti Abrams, Challenger 2 atau tank Leopard yang disumbangkan AS, Jerman, Inggris dan sekutu internasional lain, jauh lebih mungkin terlindungi dari DU. "Armor tank Rusia tak sebagus dan sekuat lapis baja Barat," kata Gordon. Itu karena Moskow lebih suka memiliki tank lebih mobile daripada tank yang lebih terlindungi lapis baja.
Simak Video "Video: Detik-detik Rudal Rusia Hantam Jantung Kota Sumy Ukraina"
(fyk/fay)