Kapan Ukraina Dapat Jet Tempur F-16 Untuk Gempur Rusia?
Hide Ads

Kapan Ukraina Dapat Jet Tempur F-16 Untuk Gempur Rusia?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 23 Mei 2023 06:15 WIB
AS setujui rencana penjualan jet tempur F-15 ke Indonesia. Sebelum RI, sejumlah negara ini telah lebih dahulu menggunakan jet tempur itu. Mana saja?
Kapan Ukraina Dapat Jet Tempur F-16 Untuk Gempur Rusia? Foto: Getty Images
Jakarta -

Jet tempur F-16 yang canggih dan lincah, diyakini Ukraina akan membantu mereka meraih supremasi di udara dan membendung serangan Rusia. Dimotori oleh Inggris dan direstui Amerika Serikat selaku pembuatnya, F-16 memang dipandang akan mengubah permainan.

Akan tetapi pengiriman F-16 ke Ukraina diprediksi tidak akan mulus atau berlangsung dalam waktu dekat. Pertama, F-16 diproduksi oleh Lockheed Martin di Amerika Serikat dan AS harus memberi izin formal ke negara lain yang ingin menyumbangkannya ke Ukraina.

Kemudian, pilot militer Ukraina harus dilatih terlebih dahulu agar bisa lincah mengoperasikan F-16 dan itu tidak memakan waktu hanya sebentar. Bahkan seperti dikutip detikINET dari Sky News, pejabat AS memperkirakan bisa memakan waktu sampai 18 bulan untuk pelatihan dan pengiriman F-16.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Perancis Emanuel Macron sudah menyatakan negaranya terbuka untuk secepat mungkin melatih pilot Ukraina memakai F-16. Sedangkan Inggris akan mencoba mempersingkat masa latihan bagi pilot Ukraina yang sudah berpengalaman.

"Ini bukan tentang memberikan sistem senjata. Jika ada yang mengikuti Formula 1, Anda tidak sekadar memberikan sebuah mobil, Anda harus juga memberikan tim di pit," kata Menhan Inggris Ben Wallace mengibaratkan.

ADVERTISEMENT

Pertanyaan lainnya adalah, berapa unit F-16 yang akan dikirimkan ke Ukraina? Jet tempur populer yang dioperasikan oleh 25 negara ini tidak murah. Maka diprediksi, jumlah yang dikerahkan ke Ukraina pun tidak banyak.

"Meski banyak negara mengoperasikannya, harganya sangat mahal, tidak ada yang punya pesawat itu lebih banyak dari yang mereka perlukan dan tidak ada yang bisa memberikan 20 sampai 30 unit ke Ukraina," cetus pengamat militer Inggris, Sean Bell.




(fyk/afr)