Rudal hipersonik Kinzhal andalan Rusia yang diklaim Presiden Vladimir Putin powerful dan sukar dideteksi radar, berhasil dirontokkan oleh sistem anti rudal Patriot buatan Amerika Serikat di Ukraina. Walau ada satu rudal berhasil mencapai sasaran dan Patriot sedikit rusak, mayoritas Kinzhal berhasil dihadang.
Nah mendadak, trio ilmuwan program hipersonik telah ditahan karena dicurigai melakukan pengkhianatan tingkat tinggi. Pakar aerodinamika Dr Valery Zvegintsev adalah yang terbaru dari tiga ilmuwan terkemuka di Institut Mekanika Teoretis dan Terapan Khristianovich di Novosibirsk yang ditangkap dengan tuduhan sangat serius.
Zvegintsev usia 79 tahun, bersama Anatoly Maslov dan Alexander Shiplyuk, dinilai tokoh kunci dalam pengembangan program senjata hipersonik Rusia yang dianggap sebagai salah satu yang paling maju di dunia.
Dalam sebuah surat terbuka yang mengkritik penangkapan itu, para ilmuwan lain selaku rekan dari tiga akademisi tersebut memperingatkan bahwa penelitian teknologi rudal hipersonik Rusia menghadapi kehancuran.
Surat tersebut menyatakan ketiga ilmuwan yang ditahan tak bersalah dan memuji prestasi akademik mereka. Bahkan ketiganya memilih untuk tinggal di Rusia daripada menerima pekerjaan bergaji tinggi dan bergengsi di luar negeri.
"Kami mengenal mereka masing-masing sebagai seorang patriot dan orang yang baik, yang tidak mampu melakukan apa yang dicurigai oleh otoritas penyelidik," kata mereka seperti dikutip detikINET dari ABC.
Pekerjaan mereka juga berulang kali diperiksa oleh komisi ahli institut untuk memastikan tidak ada yang salah. "Dalam situasi ini, kami tidak hanya mengkhawatirkan nasib rekan-rekan kami. Kami hanya tidak mengerti bagaimana melanjutkan pekerjaan kami," tambah mereka.
Halaman selanjutnya, rudal kebanggaan Putin>>>
(fyk/fay)