Korea Selatan tengah mengalami krisis kelahiran yang parah dan bisa berdampak negatif di masa depan, seperti yang terjadi di Jepang. Berbagai upaya pun coba dilakukan, salah satunya ada kemungkinan pria yang punya banyak anak akan dibebaskan dari wajib militer atau wamil.
Di antara proposal yang muncul adalah pria yang punya beberapa anak, dibebaskan dari wamil. Kemudian, memberi keringanan pajak signifikan pada orang tua berdasar jumlah anak. Proposal lain yang diajukan anggota parlemen akan memungkinkan ART asing bekerja di Korsel dengan upah di bawah minimum, untuk meringankan beban pekerjaan rumah tangga.
Anggota partai konservatif People Power sedang mempertimbangkan proposal membebaskan pria dari wamil jika memiliki tiga anak atau lebih sebelum usia 30 tahun. Seperti diketahui aturan wajib militer di Korea Selatan dikenakan selama 18 bulan pada pria sehat berusia 18-28 tahun. Artinya, jika pada periode itu seorang pria telah memiliki tiga anak, maka bebas dari wajib militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan rencana final, tapi pendapat sudah muncul di tingkat ide dan sedang ditinjau," kata seorang pejabat kepada media Chosun Ilbo.
Tapi usulan itu banyak dikecam di media sosial karena dipandang merugikan perempuan. "Hal ini akan membuat banyak wanita rentan berada dalam risiko," tulis sebuah komentar.
"Sepertinya mereka mengabaikan fakta bahwa wanitalah yang memilih untuk tak memiliki anak dan memberi penghargaan kepada pria jika mereka entah bagaimana, menipu atau memaksa wanita untuk memiliki tiga bayi untuk mereka," kecam yang lain.
Beberapa netizen mengatakan aturan itu akan mendorong remaja untuk melahirkan. Ada saran mengusulkan pemerintah Korea seharusnya menyelesaikan masalah mendasar yang menghalangi pasangan memiliki bayi.
"Lebih baik selesaikan krisis perumahan, atasi kesenjangan gaji berdasar gender plus selesaikan masalah patriarki yang merajalela yang berdampak negatif pada perempuan dan seluruh masyarakat terlebih dahulu. Dukungan keuangan untuk keluarga adalah awal yang baik tapi pemerintah perlu melakukan lebih dari itu," kata sebuah komentar.
Presiden Yoon Suk-yeol telah memerintahkan kabinetnya membuat langkah berani demi meningkatkan angka kelahiran. Data terbaru menunjukkan jumlah bayi yang lahir tahun lalu mencapai rekor terendah. Menurut Statistik Korea, 249.000 bayi lahir di 2022, turun 4,4% dari 2021. Itu menjadikan Korsel negara dengan angka kelahiran terendah di dunia.
(fyk/fay)