Ponsel Nokia Jadul Laku Keras Dibeli Anak Muda, Ada Apa?
Hide Ads

Ponsel Nokia Jadul Laku Keras Dibeli Anak Muda, Ada Apa?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 01 Apr 2023 22:09 WIB
Nokia 5710 XpressAudio, Nokia 8210 4G, Nokia 2660 Flip
Ponsel Nokia gaya jadul atau feature phone. Foto: dok. HMD Global
Jakarta -

Ponsel dengan gaya jadul besutan Nokia belakangan kian laris dibeli oleh para anak muda, khususnya di Amerika Serikat. Ada apa gerangan dan mengapa mereka tidak memilih smartphone saja?

Tentu yang dibeli adalah ponsel feature phone Nokia versi baruk, bukan yang keluaran lama seperti Nokia 3310 atau sejenisnya. HMD Global, pemegang lisensi HP Nokia, memang masih terus menjual jutaan ponsel feature itu, yang mencapai puncak popularitas di era 2000-an.

Nah, Gen Z berpaling ke ponsel semacam itu karena merasa lelah dengan smartphone. "Saya pikir pada sebagian populasi Gen Z, mereka merasa lelah dengan melihat ke layar. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada kesehatan mentalnya dan mereka mencoba meminimalisirnya," kata Jose Briones, influencer feature phone.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Model yang laris di AS ternyata adalah flip phone atau ponsel lipat gaya lama. Seperti dikutip detikINET dari CNBC, penjualan ponsel flip Nokia naik di tahun 2022, dengan belasan ribu unit terjual tiap bulannya.

Di tahun 2022, hampir 80% penjualan feature phone berasal dari Timur Tengah, Afrika, dan India, menurut Counterpoint Research. Tapi kemudian mulai laris juga di AS, di mana anak muda banyak membelinya.

ADVERTISEMENT

"Di Amerika Utara, pasar ponsel 'bodoh' cukup datar. Tapi kami melihatnya bisa meningkat hingga 5% dalam lima tahun ke depan, berdasarkan masalah kesehatan masyarakat yang ada di luar sana," sebut biro riset Moorgead.

Perusahaan seperti Punkt dan Light menyambut tren ini, di mana mereka menjual ponsel yang ditujukan bagi yang ingin menghabiskan lebih sedikit waktu di ponsel dan media sosial. Di YouTube, ada banyak influencer menggembar-gemborkan ponsel ini.

"Apa yang kami coba lakukan dengan ponsel Light bukan untuk membuat ponsel bodoh, tapi untuk membuat ponsel premium dan minimal, yang pada dasarnya tidak anti-teknologi," kata Joe Hollier, pendiri dari perusahaan itu.




(fyk/rns)
Berita Terkait