Apakah AI Akan Mengancam Manusia? Ini Kata Bill Gates
Hide Ads

Apakah AI Akan Mengancam Manusia? Ini Kata Bill Gates

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 25 Mar 2023 20:00 WIB
NEW YORK, NY - SEPTEMBER 27:  Bill Gates attends the Plenary Session: Investing in Prevention and Resilient Health Systems during the second day of the 2015 Clinton Global Initiatives Annual Meeting at the Sheraton New York Hotel & Towers on September 27, 2015 in New York City.  (Photo by JP Yim/Getty Images)
Apakah AI Akan Musnahkan Manusia? Ini Kata Bill Gates. Foto: Getty Images
Jakarta -

Kemunculan ChatGPT disebut Bill Gates sebagai pertanda era kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) sudah dimulai. Ia menyatakan perkembangan AI sama revolusioner dengan internet atau ponsel. Nah, bagaimana dengan bahayanya?

Di samping segudang manfaat, sebagian orang takut terhadap ancaman, bahkan memusnahkan manusia seperti yang dikisahkan dalam berbagai film fiksi ilmiah. Untuk saat ini, masalah yang ada masih cukup sederhana, misalnya jawaban yang salah atau kacau.

"Ada masalah lain, seperti AI menjawab salah untuk soal matematika. Tapi tak satu pun adalah batasan mendasar dari AI. Pengembang sedang memperbaikinya, dan saya pikir sebagian besar akan diperbaiki kurang dari 2 tahun dan mungkin jauh lebih cepat," tulis sang pendiri Microsoft yang dikutip detikINET.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecemasan lain tak hanya bersifat teknis. Misalnya, ada ancaman yang ditimbulkan manusia yang dipersenjatai AI. Seperti kebanyakan penemuan, AI dapat digunakan untuk tujuan baik atau jahat. Pemerintah perlu bekerja dengan sektor swasta untuk membatasi risiko," lanjutnya.

"Lalu ada kemungkinan AI akan lepas kendali. Bisakah sebuah mesin memutuskan manusia adalah ancaman, menyimpulkan kepentingannya beda dari kepentingan kita, atau berhenti memedulikan kita? Mungkin saja, tapi masalah ini tak lebih mendesak hari ini dari sebelum perkembangan AI beberapa bulan terakhir," kata Bill Gates.

ADVERTISEMENT

Masalah itu mungkin baru akan terjadi di masa depan, oleh apa yang disebut Gates sebagai AI super pintar. AI kuat ini, mungkin saja akan dapat menetapkan tujuan mereka sendiri.

"Apa tujuan itu? Apa yang terjadi jika mereka bertentangan dengan kepentingan kemanusiaan? Haruskah kita mencoba mencegah AI yang kuat untuk dikembangkan? Pertanyaan-pertanyaan ini akan semakin mendesak seiring berjalannya waktu," papar Bill Gates.

Tapi untuk saat ini, orang tak perlu khawatir. Sebab, belum ada terobosan yang secara substansial membawa dunia lebih dekat ke AI yang kuat. AI yang ada sekarang masih belum mengendalikan dunia fisik, apalagi menetapkan tujuannya sendiri.

"Artikel New York Times baru-baru ini tentang percakapan dengan ChatGPT yang menyatakan ingin jadi manusia mendapat banyak perhatian. Itu adalah pandangan menarik tentang bagaimana ekspresi emosi model seperti manusia, tetapi itu bukan indikator kemandirian yang berarti," imbuh Bill Gates.




(fyk/fay)