Amerika gagal menemukan reruntuhan 3 UFO yang ditembak jatuh. Situasi jadi makin misterius dan mengambang karena semua dugaan tidak bisa terjawab.

Negeri Paman Sam mencapai babak baru usai sebulan penuh insiden udara di negara mereka. Pada 2 Februari, mereka menembak jatuh balon China.

Pada 10 Februari mereka menembak objek tak dikenal di pantau utara Alaska, seukuran mobil. Tanggal 11 Februari mereka menembak objek tak dikenal di Yukon, Kanada, bentuknya seperti balon logam kecil. Tanggal 12 Februari mereka menembak lagi di atas Danau Huron, dekat Michigan, bentuknya segi delapan.

Nah, ini masalahnya. Amerika bisa mencari reruntuhan balon China dan sudah mengidentifikasinya. Namun tidak dengan 3 objek lainnya.

Dilansir NPR, Minggu (19/2/2023) Amerika dan Kanada gagal menemukan apa-apa dari 3 lokasi penembakan lainnya. Akhirnya pada Jumat (17/2) diputuskan kalau pencarian dihentikan.

"Komando Utara AS menghentikan pencarian dekat Deadhorse, Alaska dan di Danau Huron yang melibatkan gambar dan sensor dari udara, inspeksi dan sensor permukaan, serta pemindaian di bawah permukaan. Penjagaan keamanan maritim dan udara juga dicabut," kata Komando Utara AS dalam rilis mereka kepada media.

Royal Canadian Mounted Police mengatakan, pencarian di Yukon dihentikan karena menurunnya kemungkinan objek itu bisa ditemukan. Pejabat AS dan Kanada mengatakan kondisi cuaca, ketidakstabilan es di laut dan salju, mempersulit pencarian.

Dengan demikian, situasi menjadi semakin misterius. Apa itu 3 objek yang ditembak jatuh pesawat tempur Amerika?

Untuk perkara balon China yang ditembak jatuh 4 Februari di lepas pantai South Carolina, Pentagon mengatakan itu alat pemantau. Sementara pihak China bilang itu proyek riset sipil.

Untuk 3 objek yang ditembak jatuh setelah itu, Presiden AS Joe Biden sudah mengatakan itu diduga milik perusahaan swasta atau lembaga riset. Namun dengan dihentikannya pencarian tanpa penemuan reruntuhan, semua dugaan itu tetap mengambang.