Sam Bankman Fried telah ditangkap. Pendiri perusahaan kripto FTX yang bangkrut itu saat ini mendekam di penjara Bahama. Ternyata, temannya sendiri yang turut andil dalam kejatuhannya itu.

Beberapa hari sebelum pengajuan kebangkrutan FTX bulan lalu, co-CEO Ryan Salame mengungkap pada otoritas Bahama bahwa Bankman mungkin telah melakukan penipuan dengan mengirimkan uang nasabah FTX ke perusahaannya yang lain, Alameda Research.

DIkutip detikINET dari CNBC, Salame menilai ada kemungkinan kesalahan penanganan aset klien oleh Bankman. Dokumen dari Salome itu bertanggal 9 November, dan dikirim dari Komisi Sekuritas Bahama kepada polisi. FTX menyatakan bangkrut pada 11 November.

Hal ini merupakan pengungkapan publik pertama bahwa ada orang dalam yang membelot dari Bankman-Fried. Salame memberitahu regulator bahwa hanya tiga orang di FTX - Bankman-Fried, Nishad Singh, dan Gary Wang - yang memiliki akses dan wewenang untuk merekayasa transfer ke Alameda.

Profil LinkedIn Salame menyebut bahwa dia tinggal di Bahama dan memiliki banyak tempat tinggal di AS. Belum jelas statusnya saat ini.

Sam Bankman-Fried sendiri pernah begitu jaya saat perusahaan perdagangan kripto FTX miliknya melambung, hingga pernah punya kekayaan USD 32 miliar atau lebih dari Rp 500 triliun. Kini dia ditangkap polisi dan dijebloskan di penjara yang disebut menjijikkan.

Seperti diberitakan, Bankman dituding menggelapkan dana nasabah FTX untuk foya-foya serta investasi di perusahaannya yang lain, Alameda Research. Saat ini, dia ditahan di penjara Bahama yang dikenal penuh dengan tikus dan belatung , sangat buruk sehingga sipir menyebutnya 'tidak cocok untuk manusia'.

Tepatnya, Bankman ditahan di satu-satunya lembaga pemasyarakatan di Nassau, tepatnya Penjara Fox Hill, hingga setidaknya 8 Februari setelah gagal mendapatkan jaminan saat berjuang melawan ekstradisi ke Amerika Serikat. Bankman memang selama ini tinggal di Bahama.