Elon Musk dikenal pekerja keras dan para karyawan di perusahaan-perusahaannya pun dituntut demikian. Maka ketika menguasai Twitter, kenyamanan karyawan pun langsung banyak dikurangi olehnya.
Seperti dikutip detikINET dari New York Post, selain PHK besar-besaran yang kabarnya menimpa 3.700 pegawai, Elon Musk juga menghapus program bertajuk days of rest bagi para karyawan Twitter.
Jadi sejak awal pandemi Corona, Twitter memperbolehkan karyawan istirahat di luar cuti dan tetap digaji. Kebijakan ini ditujukan agar mereka tidak stres di tengah pekerjaan yang menumpuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, menurut sumber terkait yang dikutip Bloomberg, hari istirahat itu telah ditiadakan oleh Elon Musk. Tentu saja orang terkaya di dunia ini bermaksud agar para karyawan Twitter bekerja lebih keras lagi.
Sebelumnya, ada kebijakan lain yang juga kemungkinan besar akan diubah Elon Musk. Twitter selama termasuk perusahaan teknologi yang paling longgar dalam sistem work from home, bahkan meskipun pandemi Corona telah usai. Karyawan masih bebas bekerja di mana saja, asalkan tugas-tugas mereka bisa diselesaikan dengan baik.
Nah, para karyawan Twitter yang WFH sudah didata dan mungkin mereka akan kembali sepenuhnya bekerja di kantor. Elon Musk dikenal tidak suka dengan metode WFH, bahkan karyawan Tesla pun sudah diminta seluruhnya kembali ke kantor belum lama ini. Jika tidak patuh, ada ancaman pemecatan pada mereka.
"Siapapun yang ingin bekerja secara remote harus berada di kantor minimal (dan saya maksud *minimum*) 40 jam per minggu atau tinggalkan Tesla. Ini kurang dari yang kami minta dari karyawan pabrik," kata Elon Musk dalam email.
(fyk/rns)