Jakarta -
Elon Musk jadi pemilik baru Twitter. Orang terkaya di dunia ini langsung tancap gas pecat CEO, bos keuangan dan dua pejabat lainnya.
Mereka yang jadi korban keberingasan Musk adalah CEO Parag Agrawal, CFO Ned Segal, Head of Legal Policy, Trust and Safety Vijaya Gadde, serta General Counsel Sean Edgett
Tak cuma dipecat, para petinggi itu pun sampai digelandang atau dikawal satpam sampai keluar kantor Twitter
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Reuters, Parag Agrawal dan Ned Segal digelandang satpam sampai ke luar kantor Twitter. Gadde juga sampai dikawal satpam untuk ke luar kantor Twitter, seperti laporan Bloomberg dan New York Times.
Alasan Pecat CEO Twitter
Pemecatan CEO Twitter Parag Agrawal sejatinya tidaklah mengejutkan. Sebab Parag dan Elon Musk memang sering berdebat sejak awal bos Tesla itu berniat membeli Twitter.
Misalnya mengenai jumlah akun bot sampai moderasi konten. Mungkin Elon Musk sudah merasa tidak cocok dan langsung memecatnya tanpa pikir panjang usai mengakuisisi Twitter.
Adapun Vijaya Gadde jabatan resminya adalah Head of Legal Policy, Trust, and Safety. Dia bertugas menyaring konten-konten bermasalah seperti yang mengandung kebencian atau hoax.
Vijaya turut bertanggung jawab atas moderasi konten di Twitter dan membuat keputusan penting, misalnya menutup akun yang dianggap bermasalah. Salah satu 'korbannya' adalah Presiden Donald Trump yang dicekal permanen setelah dinilai mendukung kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol pada Januari tahun silam.
Elon Musk memang menekankan ia akan membuat Twitter jauh lebih terbuka soal kebebasan berbicara. Maka Vijaya mungkin dianggap sebagai penghalang atas rencananya itu, sehingga ikut dipecat.
Pada intinya Elon Musk sepertinya tidak merasa cocok dengan para petinggi Twitter itu dan tidak bisa bekerja sama dengan mereka. Terlebih, visi dan misinya untuk Twitter berbeda dari mereka.
"Alasanku mengakuisisi Twitter adalah karena penting bagi masa depan peradaban untuk memiliki alun-alun digital bersama, di mana berbagai keyakinan dapat diperdebatkan dengan cara sehat, tanpa menggunakan kekerasan," tulis Elon Musk mengenai alasannya membeli Twitter.
Selanjutnya CEO Twitter Untung Besar Dipecat Elon Musk hingga Karyawan Ketar-ketir
CEO Twitter Untung Besar Dipecat Elon Musk
Meski dipecat, para petinggi itu tak pulang dengan tangan hampa. Agrawal misalnya, mendapat pesangon USD 38,7 juta, Segal mendapat USD 25,4 juta.
Sementara Gadde mendapat USD 12,5 juta, dan Sarah Personette -- chief customer officer yang juga dipecat -- mendapat USD 11,2 juta.
Karyawan Twitter Ketar-ketir Di-PHK
Drama akuisisi Twitter oleh Elon Musk tetap berlanjut meski orang terkaya dunia tersebut sudah dipastikan akan menjadi pemilik Twitter yang baru.
Misalnya saja langkah Musk yang langsung bersih-bersih dengan memecat sejumlah pejabat Twitter. Ditambah lagi pernyataan Musk sebelumnya yang mengaku akan memecat 75% karyawan Twitter.
Musk memang kemudian menarik pernyataannya tersebut saat bertemu dengan sejumlah karyawan Twitter. Ia mengaku tak berencana mem-PHK 75% karyawan setelah akuisisi tersebut terjadi.
Namun tetap saja para karyawan Twitter tak bisa tidur tenang karena ancaman PHK tersebut akan tetap ada, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (28/10/2022).
Ditambah lagi, suasana kerja di Twitter seperti tak menentu menjelang akuisisi tersebut. Seperti CEO Twitter -- yang kini sudah dipecat -- Parag Argawal yang 'menghilang' dari kantor sejak bertemu dengan Musk untuk membahas kemungkinan bergabungnya Musk ke dewan direksi Twitter.
"Ia benar-benar absen selama beberapa minggu. Kami di-ghosting olehnya," kata seorang karyawan Twitter yang menolak diungkap identitasnya.
'Hilangnya' Argawal ini juga memenuhi papan pengumuman anonim karyawan Twitter di Slack dan Blind.
Selama di-ghosting oleh CEO-nya itu, bisa dibilang pemimpin Twitter yang masih bertemu dengan karyawan adalah Jay Sullivan, GM Consumer and Revenue Product. Ia adalah orang yang secara rutin mengadakan sesi tanya jawab dengan karyawan.
Namun menjelang akuisisi, sebuah sesi pertemuan yang sudah dijadwalkan sebelumnya mendadak dibatalkan tanpa pemberitahuan lebih lanjut.
Soal rencana Musk untuk Twitter ke depannya, ia pernah menyebut kalau menginginkan Twitter menjadi lebih mirip WeChat dan TikTok. Kemudian ia juga pernah memposting kicauan yang menyebut pembelian Twitter ini akan menjadi akselerator untuk X, aplikasi palu gada.
Selanjutnya Rencana Elon Musk Usai Jadi Pemilik Baru Twitter
Rencana Musk Usai Jadi Pemilik Baru Twitter
Rencana jangka panjang Musk untuk Twitter masih belum diketahui. Tapi CEO Tesla itu sudah beberapa kali berkomentar soal perubahan yang akan ia bawa ke Twitter.
Musk yang mengaku sebagai 'free speech absolutist' sudah beberapa kali mengkritik kebijakan moderasi Twitter. Saat pertama kali mengutarakan niatnya membeli Twitter, Musk mengatakan ia akan menjamin kebebasan berpendapat di platform media sosial tersebut.
Musk sebelumnya juga mengindikasikan akan melonggarkan kebijakan moderasi konten Twitter, bahkan mengizinkan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali ke Twitter.
Tapi banyak pihak yang khawatir jika kebijakan moderasi dilonggarkan maka Twitter akan menjadi sarang ujaran kebencian. Menanggapi hal tersebut, Musk membuat surat terbuka kepada pengiklan bahwa Twitter tetap akan menjadi tempat yang terbuka untuk semua orang.
"Twitter tentu saja tidak bisa menjadi neraka free-for-all, di mana semua hal bisa dikatakan tanpa konsekuensi!" kata Musk dalam suratnya yang diunggah di Twitter, seperti dikutip dari BBC, Jumat (28/10/2022).
"Selain menaati hukum, platform kami harus menjadi tempat yang hangat dan terbuka untuk semua orang, di mana kalian bisa memilih pengalaman yang diinginkan sesuai preferensi," sambungnya.
Selain kebijakan moderasi konten, Musk juga sering menyindir banyaknya akun bot dan spam di Twitter. Bahkan keluhan ini yang membuat proses akuisisi Twitter menjadi alot hingga dibawa ke meja hijau.
Simak Video "Video: Sesal Elon Musk Telah Kritik Donald Trump"
[Gambas:Video 20detik]