NASA baru saja menabrakkan pesawat antariksa Double Asteroid Redirections Test (DART) untuk mengetahui apakah campur tangan manusia bisa mengubah arah asteroid. Menyambut misi bersejarah ini, banyak netizen senang karena tidak harus senasib dengan dinosaurus.
Misi DART sendiri merupakan uji coba sistem pertahanan planet yang diluncurkan oleh NASA menuju asteroid Dimorphos. NASA berharap misi ini dapat mengubah arah Dimorphos dan membantu menyelamatkan Bumi dari ancaman asteroid berbahaya, termasuk yang membuat dinosaurus punah.
"Dinosaurus tidak memiliki program luar angkasa untuk membantu mereka, tapi kita punya," kata Chief Scientist and Senior Climate advisor NASA Katherine Calvin sebelum tabrakan DART, seperti dikutip dari Space, Rabu (28/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi DART mewakili kemajuan penting dalam memahami potensi bahaya di masa depan dan bagaimana melindungi planet kita dari potensi tabrakan," sambungnya.
Ilmuwan di NASA dan Johns Hopkins University menyambut keberhasilan misi bersejarah ini dengan sorak sorai. Begitu juga netizen di Twitter yang bersyukur tidak senasib dengan dinosaurus serta gembira karena DART dan NASA berhasil membalas dendam dinosaurus yang punah karena hantaman asteroid.
"INI UNTUK DINOSAURUS," tulis akun parodi DART the Asteroid Slayer di Twitter.
"Kita baru saja menabrak asteroid, manusia-1 dinosaurus-0," guyon pengguna Twitter @hasanthehun.
"66 juta tahun yang lalu, dinosaurus mengalami hari yang sangat buruk™. Malam ini, NASA membalas dendamnya," kata @BadAstronomer.
"Jadi NASA mengatakan kepada publik bahwa kepanjang DART adalah "Double Asteroid Redirection Test" tapi saya lebih suka menganggapnya sebagai "Dinosaur Annihilation Revenge Test."," kata @flargh.
Setelah tabrakan ini berhasil, NASA menunggu konfirmasi bahwa tabrakan itu berhasil mengubah orbit asteroid Dimorphos. NASA berharap orbit Dimorphos, yang mengelilingi asteroid Didymos, bisa lebih pendek sekitar 1% atau 10 menit.
(vmp/vmp)