Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Karomoni menjadi tersangka kasus suap proses penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri. Kasus ini mendapat cibiran dari masyarakat.
KPK mengungkap Karomani mematok harga minimal Rp 100 juta - 350 juta per mahasiswa yang ingin masuk Unila lewat jalur Seleksi Mandiri Masuk Universitas Lampung (Simanila). Ada 3 tersangka lain yang ditetapkan KPK yaitu Heryandi sebagai Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unila, Muhammad Basri sebagai Ketua Senat Unila dan Andi Desfiandi pihak swasta pemberi suap.
Karomani yang menjabat sebagai Rektor Unila periode 2020-2024, memiliki wewenang salah satunya terkait mekanisme dilaksanakannya Simanila tersebut. Tak pelak kejadian ini menjadi cibiran masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unila menjadi trending topic Twitter seperti dipantau Minggu (21/8/2022) pagi ini dengan 8.220 tweet. Netizen bilang peristiwa ini memalukan dan mencoreng dunia pendidikan.
Mereka mengatakan uang 100-350 juta rupiah, daripada untuk menyogok lebih baik untuk masuk universitas swasta yang bermutu bagus. Hmmm, netizen benar juga ya.
Berikut ini adalah beberapa cuitan reaksi netizen Indonesia di Twitter:
"Wkwkwk duit segitu nyogok kok Unila. Mending buat masuk Binus atau Telkom atau engga Pres-U yang jelas jelas lebih bagus," kata @broccco***.
"G****k ada aja yang mau njir, aku mendingan ke Unpar/Binus duit segitu kalo bisa ptlnπππ»," kata @miyawaki***.
"Lah iya swasta mah harganya ga ampe segitu," kata @alsshitpost***.
"Baru kmarin liat beliau di acara pkkmbπππ," kata mahasiswa Unila @onyour***.
"Duit segitu ngapain masuk ke Unila wkwkwk, mending dipake buat masuk Binus / Trisakti / UMN," kata @IAmDee***.
(fay/fyk)