WhatsApp kini merupakan salah satu aplikasi pesan instan paling populer di dunia. Tapi siapa sangka, kelahiran WhatsApp dipenuhi banyak isu yang membuat dua pendirinya nyaris menyerah.
WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum, dua mantan karyawan Yahoo. Setelah Koum membeli iPhone pada tahun 2009, ia dan Acton berniat menciptakan aplikasi untuk memanfaatkan peluang cuan dari Apple App Store.
Terciptalah konsep aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk meng-update status yang bisa dilihat oleh daftar kontaknya, jadi pengguna bisa menunjukkan lokasinya atau sedang melakukan apa. Koum kemudian merekrut developer iPhone Igor Solomennikov, dan mereka menciptakan prototipe pertamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jan Koum kemudian memilih nama WhatsApp untuk aplikasi ini karena terdengar seperti 'what's up'. Aplikasi WhatsApp versi pertama kemudian diluncurkan tapi ternyata tidak semulus yang dibayangkan.
Pengguna pertamanya yang masih sedikit mengeluhkan aplikasi WhatsApp yang banyak masalah, mulai dari isu konektivitas sampai crash. WhatsApp mulai terlihat seperti aplikasi gagal, dan Koum bahkan berpikir untuk meninggalkan proyek tersebut dan mencari pekerjaan baru.
Tapi, Acton meminta Koum untuk tetap bertahan setidaknya selama beberapa bulan ke depan. Nasib WhatsApp kemudian mulai berubah saat Apple meluncurkan fitur push notification yang memungkinkan pengguna menerima notifikasi meski tidak membuka aplikasi.
Koum kemudian merilis update WhatsApp yang memungkinkan aplikasi untuk mengirimkan push notifications ke semua kontak saat pengguna mengubah statusnya. Tidak lama kemudian, pengguna WhatsApp yang kebanyakan merupakan teman Acton dan Koum mulai menggunakan aplikasi itu untuk mengirimkan ping ke satu sama lain dengan pesan custom, mirip seperti fungsi aplikasi pesan instan.
Brian Acton dan Jan Koum kemudian merancang ulang aplikasi buatannya dan merilis WhatsApp 2.0 yang fokus pada pesan instan pada Agustus 2009. Popularitas WhatsApp langsung meroket dalam waktu singkat, dan jumlah pengguna aktifnya tumbuh menjadi 250.000 orang.
Setelah mulai sukses, Acton meminta bantuan mantan rekan kerjanya di Yahoo untuk berinvestasi USD 250.000 dalam pendanaan awal. Setelah melewati masa uji coba beta, WhatsApp untuk iPhone diluncurkan di App Store pada November 2009, diikuti dengan versi Blackberry dan Android.
WhatsApp kemudian beralih dari aplikasi gratis menjadi berbayar USD 1 per tahun untuk biaya mengirimkan SMS kode verifikasi ke pengguna. Dalam beberapa tahun setelahnya, WhatsApp terus berkembang pesat berkat investasi USD 50 juta dari Sequoia Capital.
Selanjutnya: WhatsApp dibeli Facebook dan ditinggal pendirinya>>>