Mengenal Cookliner, Marketplace untuk Masakan Rumahan
Hide Ads

Mengenal Cookliner, Marketplace untuk Masakan Rumahan

Anggoro Suryo - detikInet
Selasa, 09 Agu 2022 21:50 WIB
Cookliner, marketplace makanan rumahan
Foto: Dok. Cookliner
Jakarta -

Koneksi internet yang penetrasinya terus meningkat membuka peluang usaha bagi banyak pihak. Misalnya pelaku usaha bisnis makanan rumahan, yang bisa memanfaatkan internet untuk memasarkan barang dagangannya.

Pasar ini yang dilihat oleh Cookliner, yang menyebut dirinya sebagai marketplace atau portal jual beli untuk para pelaku industri rumahan yang bergerak di bidang kuliner. Menurut Founder Cookliner Ryan S. Wangidjaja, marketplace ini dibuat untuk membantu para pelaku usaha bisnis kuliner rumahan untuk bisa memasarkan makanan buatannya.

"Cookliner.com adalah sebuah marketplace kuliner yang mempertemukan pemilik produk dengan konsumen. Kalau berbicara tentang awal lahirnya Cookliner.com ini, ide ini saya dapatkan ketika masa pandemi di mana kita ketahui berbagai lini bisnis mencoba untuk bertahan, namun secara spesifik saya melihat begitu banyak tantangan besar dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," jelas Ryan dalam wawancara dengan detikINET.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu kita dapat melihat begitu banyak bisnis masakan rumahan mulai bermunculan. Situasi ini merupakan suatu kesempatan untuk membantu usaha kecil, khususnya yang terkena dampak pandemi," tambahnya.

Ryan melihat pasar yang besar di bisnis ini, dan menyebut data dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, yang menargetkan dapat mengumpulkan sebanyak 14,5 juta data Koperasi dan UMKM di tahun 2022 dan 65 juta di tahun 2024.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang pasarnya sangat besar. Saya percaya bahwa masakan rumahan akan terus berkembang (meskipun pandemi akan berakhir suatu saat nanti) dan harus memiliki akses promosi secara online dalam menghadapi tantangan di masa depan," jelasnya.

Untuk membedakan dengan layanan lain yang punya pasar mirip, seperti GrabFood, GoFood, dan juga ShopeeFood, Ryan mengaku Cookliner punya diferensiasi yang jelas. Yaitu suasana "rumahan" yang dihadirkan.

"Untuk Cookliner.com sendiri, yang selalu ingin kami hadirkan adalah suasana "homey" untuk para mitra bisnis dan pelanggan kami sejak pertama mereka masuk ke website sampai melakukan pembelian ataupun penjualan," kata Ryan.

Suasana rumahan dan antarmuka yang mudah dipakai...ada di halaman berikutnya >>>

Maksud dari suasana rumahan ini menurut Ryan adalah antarmuka yang lebih mudah digunakan. Jadi harapannya adalah, Cookliner mudah digunakan untuk para pelaku bisnis yang berada di tahap pemula, alias yang baru memulai bisnis jualan makanan online dari rumah.

Ia pun membeberkan bahwa Cookliner menitikberatkan sebagai tempat jual beli berbagai jenis usaha masakan rumahan, dan ia menjanjikan kalau saat ini pihaknya tak menarik biaya sama sekali untuk para mitranya.

"Kami menyediakan berbagai kategori bagi pengusaha rumahan yang menjual makanan seperti: daging, seafood, bakmi, burger, roti, donut, kue kering, dessert, frozen food sampai hampers, dan jika ada yang memiliki usaha katering pun dapat bergabung bersama kami," tambahnya.

Meski tujuan awalnya dibuat untuk membantu korban pandemi, Ryan pun meyakini kalau marketplace-nya ini bakal bisa berkembang saat nanti pandemi sudah berakhir. Yaitu karena para pelaku bisnis tetap bisa menjangkau lebih banyak audiens lewat internet.

"Penjualan secara digital tidak dapat dipungkiri akan membantu bisnis untuk menjangkau lebih banyak audiens dibanding dengan metode konvensional. Pengguna internet di Indonesia telah mencapai 204,7 juta. Dengan semakin mudahnya akses internet saat ini, jumlah pengguna internet pun akan semakin meningkat ke depannya di mana orang-orang akan lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan internet,"

"Besar harapan kami, kehadiran Cookliner.com dapat lebih membuka pangsa pasar mitra kami menjadi semakin luas dan semakin memiliki nilai jual yang kompetitif," tutup Ryan.

Halaman 2 dari 2
(asj/fay)