Orang tua mana yang tidak bangga melihat anaknya bisa menjadi orang terkaya di dunia dan memimpin dua perusahaan raksasa. Tapi kenyataannya, ayah Elon Musk mengaku tidak bangga dengan putranya.
Dalam wawancara di acara radio The Kyle and Jackie O Show, Errol Musk ditanya apakah ia bangga dengan pencapaian Elon.
"Tidak. Anda tahu, kami adalah keluarga yang telah melakukan banyak hal untuk waktu yang yang lama, bukan seolah-olah kami tiba-tiba mulai melakukan sesuatu," kata Errol, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (2/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Errol kemudian mengakui bahwa pencapaian Elon, yang saat ini menjabat sebagai CEO Tesla dan SpaceX, sudah melampaui saudara-saudaranya. Elon sendiri memiliki dua adik yaitu Kimbal dan Tosca.
"Mereka telah melihat banyak hal, dan kami telah melakukan banyak hal bersama-sama," kata Errol tentang keluarganya merujuk pada perjalanan keluarganya ke China, hutan hujan Amazon, dan lain-lain.
"Tapi Elon sudah benar-benar melewati target," sambungnya.
Errol terus membahas kehidupan putranya, dan mengatakan bahwa Elon merasa ketinggalan dalam hal kemajuan perusahaannya. Pria berusia 76 tahun ini juga merasa putranya tidak sebahagia seperti yang ia inginkan.
"Dia frustrasi dengan kemajuan dan itu dapat dimengerti," kata Errol.
"Saya tahu kedengarannya aneh, tapi kami cenderung berpikir seperti itu sebagai keluarga. Dia berusia 50 tahun sekarang dan saya masih menganggapnya sebagai anak kecil. Tapi dia berusia 50 tahun, maksud saya itu sudah tua," imbuhnya.
Dibandingkan dengan Elon, Errol mengatakan ia lebih bangga dengan Kimbal, anak keduanya yang ia sebut sebagai 'kebanggaan dan kegembiraan' dalam hidupnya. Kimbal sendiri bekerja sebagai koki dan pemilik restoran dengan jumlah kekayaan yang diperkirakan USD 700 juta.
(vmp/afr)