Punya Anak Kembar dari Pegawainya, Elon Musk Kena Sindir
Hide Ads

Punya Anak Kembar dari Pegawainya, Elon Musk Kena Sindir

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 08 Jul 2022 16:00 WIB
NEW YORK, NEW YORK - MAY 02: 
  Elon Musk attends The 2022 Met Gala Celebrating In America: An Anthology of Fashion at The Metropolitan Museum of Art on May 02, 2022 in New York City. (Photo by Dimitrios Kambouris/Getty Images for The Met Museum/Vogue)
Elon Musk. Foto: Getty Images for The Met Museum//Dimitrios Kambouris
Jakarta -

Elon Musk kembali bikin berita di mana dilaporkan dia telah memiliki anak kembar dengan karyawannya. Hal itu dianggap kurang pantas oleh sebagian pihak.

Seperti diberitakan, orang terkaya di dunia ini pada akhir tahun 2021 punya anak kembar bersama Shivon Zilis, seorang eksekutif di Neuralink. Jadi, anaknya sekarang sudah berjumlah sembilan.

Zilissaat ini menjabat sebagai direktur operasi dan proyek khusus di Neuralink, startup neuroteknologi yang didirikan oleh Musk. Sebelumnya,Zilis pernah jadi direktur proyek di Tesla, perusahaan yang juga dipimpin oleh Musk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip detikINET dari New York Post, Michael Burry, seorang investor di Amerika Serikat, dalam kicauannya yang sudah dihapus menyindir mengapa Elon Musk punya anak dari bawahannya.

"Bayi-bayi yang lahir di Amerika Serikat memang berada di level tahun 1950-an, tapi bukan berarti bahwa para bos harus tidur dengan bawahannya untuk mencoba memperbaiki situasi ini," demikian kicaunya.

ADVERTISEMENT

Elon Musk memang sering menyuarakan agar orang punya banyak anak untuk menjaga populasi Bumi. Di sisi lain, ada pula pertanyaan apakah kelakuannya itu bisa dibenarkan.

"Apa yang membuat kabar ini berpotensi merusak adalah bahwa Elon Musk bekerja dengan Shivon Zilis. Dia adalah bosnya dan juga posisinya berkuasa," tulis kolumnis teknologi BBC, James Clayton.

"Banyak perusahaan di Amerika Serikat punya aturan yang mencegah para eksekutif berhubungan dengan karyawan. McDonalds pernah memecat CEO di tahun 2019 karena relasi dengan karyawan," tambahnya.

Tapi di perusahaannya, belum ada indikasi Elon Musk melanggar aturan. Namun mungkin kabar ini berpengaruh terhadap reputasinya yang kontroversial.




(fyk/rns)