Belum lama ini, Elon Musk memperingatkan akan digelar PHK massal di perusahaan Tesla secara global. Kini sudah ada korbannya, yaitu Country Manager Tesla di Singapura.
Christopher Bousigues yang baru menjabat posisi itu sekitar setahun, mengabarkan melalui LinkedIn bahwa dia telah 'tereliminasi'. Dia tak menyebut alasannya, namun memastikan berkaitan dengan pengumuman Elon Musk soal PHK di Tesla.
Dikutip detikINET dari Fox News, Selasa (14/6/2022) Christopher sebelum pindah ke Tesla punya jabatan mentereng sebagai bos raksasa software SAP di Prancis. Ia pun heran karena merasa sudah berprestasi sebagai bos Tesla di Singapura.
Sejak bergabung di Juni 2021, Christopher dan tim membangun bisnis Tesla dari nol dan membuat sedan Model 3 cukup laris di sana. Ia juga membangun dua showroom dan pusat servis, serta beberapa jaringan charger di Singapura.
"Ketika sesuatu seperti ini terjadi, Anda bertanya-tanya apa tindakan terbaik, apa tetap diam tentang itu. Namun itu bukan saya. Transparansi dan kejujuran penting bagi saya sehingga membagikan kabar ini adalah hal yang tepat. Saya yakin ketika satu pintu tertutup, gerbang lain akan terbuka," tulisnya di LinkedIn.
Christopher memboyong keluarganya ke Singapura usai bekerja di Tesla. Kini setelah kena PHK, ia berencana akan kembali ke Eropa.
Sebelumnya, Elon Musk mengatakan jika dirinya punya firasat buruk tentang kondisi ekonomi saat ini. Menurutnya, Tesla perlu memangkas sekitar 10% karyawan di perusahaan produsen mobil listrik yang berbasis di Texas ini.
Elon Musk juga disebut menyurati jajaran eksekutif Tesla dan meminta mereka untuk menghentikan proses rekrutmen. Diketahui Tesla memiliki 100.000 karyawan pada akhir 2021, menurut pengajuan laporan keuangan (SEC) tahunannya.
Simak Video "Video: Tesla Tarik 46 Ribu Cybertruck di AS, Saham Anjlok 50%"
(fyk/fay)