Drama pembelian Twitter oleh Elon Musk masih terus berlanjut. Setelah sempat menangguhkan proses akuisisi, kini Musk mengancam akan membatalkan perjanjian tersebut.
Musk mengatakan Twitter telah melakukan pelanggaran yang jelas dari kesepakatan akuisisi USD 44 miliar mereka. Dalam surat yang dikirimkan kepada Twitter, tim hukum Musk mengklaim Twitter gagal memberikan informasi tentang masalah bot di platform-nya padahal ia berhak menerima informasi tersebut.
"Mr. Musk percaya perusahaan secara aktif menolak dan menggagalkan hak informasinya (dan kewajiban terkait perusahaan) di bawah perjanjian merger," tulis surat tersebut, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Twitter Mau Bikin Fitur Mirip di Google |
Surat tersebut juga mengatakan Musk bisa saja mundur dan tidak menyelesaikan transaksi karena dugaan pelanggaran kontrak. Jika Musk membatalkan perjanjian ini, ia harus membayar penalti sebesar USD 1 miliar.
Sejak mengumumkan rencananya membeli Twitter, Musk terus mengeluhkan masalah akun spam dan bot di platform media sosial tersebut. Salah satu visi orang terkaya di dunia ini setelah membeli Twitter memang untuk memberantas akun bot dan memverifikasi semua penggunanya adalah manusia.
Sebelumnya Twitter mengklaim jumlah akun bot di platform mereka tidak sampai 5% dari jumlah total pengguna. Tapi Musk meragukan klaim tersebut dan memutuskan menangguhkan perjanjian sampai Twitter membuktikan akurasi angka tersebut.
Beberapa minggu setelah penangguhan tersebut, Musk kemudian mengeluarkan ancaman resminya untuk membatalkan proses akuisisi. Beberapa analis Wall Street berspekulasi bahwa ancaman ini merupakan cara Musk untuk keluar dari perjanjian atau untuk menurunkan nilai akuisisinya.
Juru bicara Twitter Brian Poliakoff mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan Musk dan akan terus membagikan informasi. "Kami berniat untuk menyelesaikan transaksi dan menegakkan perjanjian merger dengan harga dan persyaratan yang disepakati," kata Poliakoff.
Simak Video "Elon Musk Tunda Kesepakatan Beli Twitter, Ini Alasannya"
(vmp/vmp)