Masalah akun palsu ditengarai cukup merongrong Twitter, misalnya jika dimanfaatkan untuk menebar hoax atau bully. Elon Musk sendiri sampai ragu dengan klaim Twitter soal jumlah akun palsu.
Seperti diberitakan, Elon Musk baru saja mengatakan proses pembelian Twitter ditunda, karena masalah banyaknya akun palsu di Twitter.
"Deal Twitter untuk sementara ditangguhkan, (ada) detail tertunda untuk perhitungan bahwa akun spam/palsu memang mewakili kurang dari 5% pengguna," kata Elon dalam tweetnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Geger! Elon Musk Tunda Pembelian Twitter |
Twitter dalam laporan keuangan kuartal 1 mengatakan akun palsu atau spam adalah kurang dari 5% total pengguna aktif pada 3 bulan pertama 2022. Nah, data ini tidak diverifikasi secara independen dan mungkin lebih tinggi jumlahnya.
Twitter sebenarnya sudah cukup agresif memerangi akun palsu. Mereka tidak mengharuskan penggunanya memakai nama asli. Jadi silakan saja menggunakan nama samaran sesuka pengguna. Namun hal itu ada syaratnya.
"Berbeda dengan media sosial lain, tidak harus real name dan kalau memakai nama lain atau memasang foto bunga maupun hewan peliharaannya, tidak apa-apa. Tapi, jangan mislead siapa diri dia sebenarnya. Ini fokusnya," kata Yoel Roth, Global Head of Site Integrity Twitter, beberapa waktu silam.
Ia mengatakan Twitter tidak segan menghapus akun palsu. Misalnya dengan mengidentifikasi apakah akun punya bio dan membagikan informasi dengan cara yang tidak biasa, atau seperti hanya sebagai tempat copy-paste saja dan yang memiliki pola.
"Akan tetapi, lihat content dan perilakunya apakah bisa dipertanggungjawabkan. Harus ada pemahaman menyeluruh dari suatu konten tersebut apakah memang ada pelanggaran atau tidak," katanya.
Namun sampai sekarang, akun palsu tampaknya masih merupakan masalah besar di Twitter. Elon Musk saja jadi ragu.
(fay/fyk)