Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memeriksa konten pasangan gay yang ditayangkan di podcast YouTube Deddy Corbuzier.
Hal ini juga sekaligus menjawab pertanyaan apakah Kominfo akan melakukan pemblokiran akses terhadap konten di saluran YouTube Deddy Corbuzier yang melanggar peraturan.
"Itu sudah ada timnya yang melakukan dan memeriksanya. Kita tidak akan melakukan secara gegabah melakukan take down seenaknya. Kenapa? Karena kita mengikuti proses mekanisme dengan baik agar fairness tetap terjaga," ucapnya.
Johnny menjelaskan bahwa Kominfo tidak akan memblokir suatu konten di internet apabila tidak melanggar peraturan yang berlaku di Indonesia.
"Blokir dan take down dilakukan apabila terjadi pelanggaran yang tidak sejalan dengan peraturan, yang ingin kita lakukan agar inovator, konten kreator kita justru melakukan yang bermanfaat, yang baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan memenuhi syarat-syarat kulturan dan religius masyarakat," tuturnya.
Dedy Corbuzier sendiri telah menghapus konten podcast yang berisikan pasangan gay di saluran YouTube miliknya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan tidak mendukung kegiatan LGBT.
"Seperti biasa ketika gaduh di sosmed.. Saya minta maaf. Kebetulan masih dalam suasana bulan Syawal," tulisnya di Instagram.
"Sejak awal saya bilang tidak mendukung kegiatan LGBT. Saya hanya melihat mereka sebagai manusia. Hanya membuka fakta bahwa mereka ada di sekitar kita dan saya PRIBADI merasa tidak berhak men-judge mereka," lanjutnya.
Dalam pernyataannya itu, Deddy Corbuzier juga menyertakan video dirinya berbincang dengan Gus Miftah, guru spiritualnya. Ia bertanya mengenai banyak hal soal LGBT dalam kaidah Islam.
Simak Video "Edisi #3: Bahasa Kekinian Yang Masuk KBBI dan Bincang Pemilu 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)