Aksi Drone Sipil Dipakai Ngebom Tentara Rusia
Hide Ads

Aksi Drone Sipil Dipakai Ngebom Tentara Rusia

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 03 Mei 2022 15:05 WIB
BRUECK, GERMANY - JUNE 08:  The photographers DJI Phantom 3 Pro multirotor drone flies near a wind farm on June 8, 2016 near Brueck, Germany. Countries across Europe are debating legislation to regulate the use of consumer drones. As prices have come down and piloting simplified the market for consumer-oriented drones has risen dramatically with sales of hundreds of thousands of drones expected for coming years.  (Photo by Sean Gallup/Getty Images)
DJI Phantom. Foto: GettyImages
Jakarta -

Penggunaan drone dan teknologi DJI untuk kepentingan militer oleh Rusia dan Ukraina memang sebelumnya sudah ramai diberitakan. Kini terlihat rekaman video yang menunjukkan aksi drone sipil yang dipakai untuk keperluan militer.

Ukraina mengklaim kalau drone sipil seperti buatan DJI dipakai untuk misi pengintaian. Namun bisa saja penggunaannya lebih dari itu. Karena drone sipil buatan DJI bisa dipakai untuk menjatuhkan bom kecil.

Hal itu terungkap dari kicauan Ian Matveev, yang memposting video bagaimana drone sipil bisa menjatuhkan bom kecil yang beratnya sekitar 350 gram ke kumpulan tentara Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kicauan Matveev yang berbahasa Rusia tersebut disarikan oleh ChrisO di akun @ChrisO_wiki. Ditulis oleh Matveev, bom yang dipakai adalah granat VOG-17 yang sudah dimodifikasi.

ADVERTISEMENT

Modifikasinya adalah menambahkan sirip dan beberapa bagian lain yang dibuat menggunakan printer 3D. VOG-17 ini adalah granat era Rusia berukuran 30x120, yang efektivitasnya diklaim mencapai radius 7m.

Dengan bobot sekitar 350 gram, drone sipil untuk hobiis semacam DJI Phantom 3 bisa dengan mudah membawa satu buah granat tersebut.



"Modifikasi terhadap granat tersebut simpel, namun dari video terlihat kalau (modifikasi) tersebut menghasilkan performa aerodinamis yang bagus dengan akurasi yang tinggi," tulis Matveev di akunnya.

Namun, menurut Matveev, VOG-17 ini hanya membawa bahan peledak seberat 36gram, dan tak bisa menimbulkan kerusakan berat pada peralatan perang. Namun Ukraina punya banyak granat semacam ini, yang biasanya dilontarkan menggunakan peluncur granat otomatis AG-17.

Ada juga drone yang bisa menjatuhkan bom seberat 1kg, baca di halaman berikutnya

Sementara itu Chris dalam kicauannya juga menceritakan pada 2020, PJSC Mayak Plant milik Ukraina juga melakukan pengujian pemakaian drone lain untuk menjatuhkan bom yang hasil modifikasi granat anti tank RKG-3 dengan penambangan sirip dengan bobot total sekitar 1kg.



Dalam pengujian, seorang pilot drone bisa mengenai target berukuran 1m dari ketinggian 300m. Di ketinggian tersebut, drone tersebut bisa dibilang sudah tak terlihat bentuknya, ataupun terdengar suaranya.

Efektivitas drone ini menurutnya sangat hebat. Bahkan ia juga menyebut pilot drone ini layaknya sniper di abad 21.

"Kalau pun anda menggunakan kamuflase, di dalam tenda, ataupun berada di belakang garis terdepan, sebuah drone yang dilengkapi bom kecil bisa menyerang anda setiap saat. Pilot drone adalah sniper baru di abad 21, dan mungkin akan sangat ditakuti oleh targetnya," tutup Chris.



DJI sendiri sudah mengecam pemakaian drone buatannya untuk keperluan militer. Mereka memproduksi drone untuk hal-hal positif. Dengan teknologi video dan penerbangan yang mumpuni, drone DJI dimanfaatkan para kreator konten dan pihak lainnya, misalnya untuk merekam spesies langka dan hal-hal berguna yang lainnya.

"Dengan begitu, kami ingin mempertegas posisi yang sudah lama kami pegang, produk kami dibuat untuk meningkatkan kehidupan dan menguntungkan dunia, dan kami benar-benar menyayangkan penggunaan apapun dari produk kami untuk menyebabkan kerusakan," tambah mereka.

Mereka menegaskan produk DJI sama sekali tidak boleh digunakan untuk kepentingan militer. Jika sampai ketahuan ada mitra mereka yang menjual drone DJI untuk kepentingan militer, mereka menyebut akan langsung memutus hubungan bisnis.

"Kami tidak akan pernah menerima penggunaan produk kami untuk menimbulkan kerusakan," tambah DJI lagi, seperti dikutip detikINET dari DroneDJ.

Halaman 3 dari 2
(asj/asj)