Elon Musk Ingin DM Twitter Aman Seperti Signal
Hide Ads

Elon Musk Ingin DM Twitter Aman Seperti Signal

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 30 Apr 2022 08:35 WIB
People holding mobile phones are silhouetted against a backdrop projected with the Twitter logo in this illustration picture taken in  Warsaw September 27, 2013.   REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo
Elon Musk Ingin DM Twitter Aman Seperti Signal Foto: Reuters/Kacper Pempel
Jakarta -

Sebagai pemilik baru Twitter, Elon Musk sudah memiliki beberapa visi untuk mengubah perusahaan media sosial tersebut. Salah satunya membuat fitur pesan langsung atau direct messages (DM) menjadi lebih aman.

Dalam cuitannya di Twitter, CEO SpaceX dan Tesla ini menyerukan agar DM Twitter dilindungi oleh fitur enkripsi end-to-end agar lebih aman seperti pesan yang dikirimkan lewat aplikasi messaging Signal. Dengan enkripsi end-to-end, pesan yang dikirimkan hanya bisa dilihat oleh pengirim dan penerima, dan tidak bisa diintip oleh orang lain termasuk platform.

"DM Twitter seharusnya memiliki enkripsi end to end seperti Signal, sehingga tidak ada yang bisa memata-matai atau meretas pesan kalian," kata Musk dalam cuitannya, seperti dikutip dari The Hacker News, Sabtu (30/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Musk datang beberapa hari setelah Twitter mengumumkan telah menerima penawaran dari Musk untuk membeli perusahaan dan membawanya menjadi private dengan nilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 635 triliun.

ADVERTISEMENT

Usulan Musk disambut dengan beragam oleh pengguna Twitter. Ada yang mendukung ide Musk, tapi ada juga yang mengkritik orang terkaya di dunia ini karena telah membeli Twitter.

Reverse engineer Jane Manchun Wong yang sering membocorkan fitur terbaru Twitter juga ikut merespons cuitan Musk. Wong mengatakan Twitter pernah mengembangkan enkripsi end-to-end untuk DM pada tahun 2018 tapi proyek itu dibatalkan.

Absennya enkripsi end-to-end di DM Twitter telah menjadi sorotan sejak lama. Electronic Frontier Foundation (EFF) bahkan mengatakan tanpa enkripsi end-to-end privasi dan keamanan pengguna bisa terancam.

"Karena mereka tidak dienkripsi end-to-end, Twitter sendiri memiliki akses ke pesan-pesan tersebut," kata EFF.

"Itu berarti Twitter bisa menyerahkannya sebagai tanggapan atas permintaan penegak hukum, pesan bisa dibocorkan, dan akses internal bisa disalahgunakan oleh hacker jahat dan karyawan Twitter sendiri (seperti yang terjadi di masa lalu," sambungnya.

Karena belum memiliki dukungan enkripsi end-to-end, Twitter jadi ketinggalan jika dibandingkan dengan DM Instagram dan Facebook Messenger. Pesan yang dikirimkan lewat Instagram dan Messenger sudah dilindungi oleh enkripsi end-to-end, tapi fitur itu memang tidak aktif secara default.

Selain enkripsi end-to-end untuk DM Twitter, Musk juga telah mengungkap hal lainnya yang ingin ia ubah di Twitter. Pria kelahiran Afrika Selatan ini mengatakan ia ingin memberantas akun spam dan bot, menghadirkan tombol edit, mengedepankan kebebasan berbicara, membuka algoritma Twitter, dan mempermudah proses verifikasi akun.




(vmp/fay)