Permasalahan lingkungan sedang menjadi topik hangat yang diperbincangkan. Pola hidup manusia menjadi salah satu penyebab perubahan iklim tak terelakkan lagi. Salah satu sumber permasalahannya adalah menumpuknya sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 ton. Tahukah kamu dari total jumlah tersebut 17% atau 11,6 juta ton merupakan sampah plastik. Angka tersebut tidak lepas dari pengaruh tren belanja daring yang saat ini sedang digemari oleh masyarakat.
Melihat permasalahan tersebut, Blibli berinisiatif untuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengurangi sampah sisa belanja online. Akhir 2020 silam, Blibli meluncurkan gerakan #AksiCintaBumi dengan tujuan memberikan dampak positif bagi lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keberlanjutan (sustainability) adalah hal esensial bagi Blibli. Tidak hanya dari segi bisnis, kami juga berkomitmen membawa aspek keberlanjutan dari pendekatan lingkungan. #AksiCintaBumi adalah langkah nyata Blibli untuk menjadikan keberlanjutan lingkungan tidak hanya sekedar jargon," ungkap COO & Co-Founder Blibli Lisa Widodo.
Menurut Lisa, gerakan #AksiCintaBumi merupakan aksi inklusif yang melibatkan karyawan, pelanggan, hingga penjual. Bagi Blibi, memberikan dampak positif tidak hanya menjadi tanggung jawab pelaku industri, tapi upaya kolektif dari lintas sektor.
Lisa melanjutkan untuk mengajak masyarakat menjaga lingkungan, Blibli secara konsisten menerapkan praktik keberlanjutan dalam operasinya. "Blibli telah menerapkan sustainability sejak awal proses supply chain di mana Blibli menggunakan kardus yang bersertifikasi PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification) dan Forest Stewardship Council (FSC) sehingga menjamin bahwa kardus berasal dari industri yang mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan," kata Lisa.
Pada warehouse, Blibli menerapkan sejumlah teknologi ramah lingkungan seperti rainwater tank system sebagai tempat pemanenan air hujan, memungkinkan air hujan akan diolah dan digunakan untuk pemanfaatan di toilet dan penyiraman tanaman. Ada pula biopore infiltration holes atau lubang biopori untuk menyerap air hujan yang tak tertampung dan mendaur ulang sampah organik.
Teranyar, Blibli turut menerapkan konsep kerja "work from anywhere" (WFA). Langkah ini, selain untuk mengurangi kerumunan di kantor saat pandemi, juga membantu mengurangi kepadatan lalu lintas dan menekan angka polusi udara hingga penggunaan energi pada gedung kantor. Melalui langkah ini diharapkan net zero emission mampu segera diwujudkan.
![]() |
Ini langkah Blibli memberikan dampak positif bagi lingkungan. Bagaimana denganmu? Ingin turut memberikan dampak lewat #AksiCintaBumi?
Simak tutorial berikut dan jadikan kemasan sisa belanja online-mu jadi bermakna:
1. Pastikan kamu mengumpulkan kemasan sisa belanja online, baik itu plastik maupun dus bekas. Jika tidak ada kemasan sisa, kamu perlu belanja dulu. Jangan lupa belanja puas di Blibli.
2. Setelah dikumpulkan, bawa kemasan sisa belanja online-mu ke collection box yang bisa kamu temukan di sini. Kalau mager keluar rumah, bisa tiipkan pada kurir BES Blibli saat mengantarkan belanjaanmu.
3. Nantinya, kemasan sisa belanja tersebut akan dibawa ke tempat pengolahan Blibli untuk dikelola dengan baik.
4. Setiap kemasan sisa belanja online yang dititipkan ke kurir BES, maka kamu akan menerima Poin Rewards. Makin banyak poin rewards, makin banyak penawaran menarik buat berbelanja di Blibli.
5. Kalau kamu mengumpulkan 10 kemasan sisa belanja online setara dengan 1 bibit pohon yang akan ditanam oleh Blibli. Kapan lagi dengan mengumpulkan sampah bisa bantu bikin penghijauan di Indonesia!
Sampah yang sudah terkumpul akan didaur ulang menjadi lebih bermanfaat. Sebagai contoh, kardus bekas dialihfungsikan untuk menjadi wrapping paper pengganti pembungkus plastik. Temukan informasi lebih lanjut tentang #AksiCintaBumi di sini blib.li/aksicintabumi untuk kehidupan berkelanjutan bagi generasi mendatang. (Ads/Ads)
(ads/ads)