Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Siberkreasi menginisiasi kegiatan Perempuan Makin Cakap Digital. Kegiatan yang berkolaborasi dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Maju (OASE-KIM) ini merupakan bagian dari rangkaian Program Nasional Literasi Digital yang bertujuan meliterasi perempuan Indonesia dalam hal teknologi digital.
Menurut Survei Indeks Literasi Digital Nasional tahun 2021, responden perempuan yang menggunakan internet memiliki jumlah yang lebih banyak dibanding laki-laki dengan persentase 56%. Dengan akses yang dimiliki itu, perempuan kini menjadi salah satu sasaran literasi digital.
Besarnya persentase perempuan dalam mengakses internet ini juga mengindikasikan perempuan Indonesia telah memiliki akses teknologi, serta mulai mengalami migrasi dan transformasi digital. Migrasi digital ini dinilai harus dibarengi dengan adanya pengetahuan dan kemampuan literasi digital yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan salah satu kemampuan literasi digital yang harus dimiliki perempuan Indonesia adalah bersikap dan berpikir kritis dalam menyaring informasi. Harapannya, dengan kemampuan ini para perempuan mampu membedakan antara informasi yang benar atau yang hoaks.
Apalagi menurutnya berita hoaks belakangan ini menjadi marak dan diprediksi akan selalu ada. Hal ini dapat terjadi mengingat teknologi membuat semua orang dapat berbagi dan menyebarkan berita dengan mudah dan cepat. Belum lagi adanya luapan informasi bisa membuat masyarakat jadi kurang kritis dan tergesa-gesa dalam menerima kabar tersebut tanpa memastikan kebenarannya terlebih dulu. Sehingga masyarakat rentan mempercayai hoaks.
"Perempuan, jika dibekali dengan pelatihan literasi yang baik, dapat menjadi agen yang mencegah dan memerangi penyebaran hoax," ujar Semuel dikutip dari keterangan tertulis Kominfo, Rabu (16/3/2022).
Lebih lanjut, Semuel menjelaskan hasil Survei Indeks Literasi Digital Nasional tahun 2021 menyebut acuan utama masyarakat untuk mengklarifikasi hoax adalah internet dan keluarga. Termasuk perempuan-perempuan yang ada di dalamnya seperti ibu, isteri, anak perempuan, bahkan nenek.
Mengingat perannya yang besar dalam keluarga, ia menilai perempuan juga harus dibekali dengan pelatihan literasi digital yang baik sehingga dapat menjadi agen yang mencegah dan memerangi penyebaran hoax.
Ia pun berharap perempuan yang cakap digital dapat membentuk keluarga yang cerdas untuk memilah dan memilih informasi. Sehingga dapat mewujudkan ekosistem digital yang aman dan nyaman serta bangsa yang kebal hoax.
Oleh karena itu, Semuel mengajak para perempuan untuk mengikuti kegiatan Perempuan Makin Cakap Digital yang akan diselenggarakan pada tanggal 16 Maret 2022 mendatang. Kegiatan yang mengangkat tema 'Cek Dulu, Cek Sekarang, Agar Terlindung dari Hoaks' ini diharapkan dapat mendorong perempuan berpikir kritis dalam memilah dan memilih berbagai informasi di ruang digital.
Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan secara daring dan diisi oleh berbagai narasumber yang sudah berkecimpung di bidang literasi digital. Adapun narasumber tersebut di antaranya Figur Publik, Nicholas Saputra, Perwakilan Mafindo, Eko Septiaji, serta Ex-Jurnalis/Praktisi Komunikasi, Prita Laura.
Sebagai informasi, kegiatan Perempuan Makin Cakap Digital ini juga dapat diikuti dengan mendaftarkan diri secara online melalui https://s.id/mcdoase1603. Untuk mengetahui kegiatan literasi digital lainnya, Anda dapat ikuti media sosial Siberkreasi dan akses info.literasidigital.id
(ads/ads)