Band Metal Wanita asal Garut, Voice of Baceprot, mengaku kerap dicap macam-macam oleh netizen julid. Namun mereka bawa santai stereotip tersebut dan fokus berkarya, bahkan mereka bisa membuktikan tuduhan kejam netizen tidaklah benar.
"Menjadi perempuan harus lebih berani lagi. Banyak banget (stigma - red), bahkan sampai hari ini kami tumbuh dengan berbagai persepsi. Tapi memang paling banyak yang menyuruh berhenti untuk bermain musik karena banyak yang mikir kurang cocok," kata Firdda Marsya Kurnia, vokalis dan gitaris VoB di sela acara 'Virtual Press Briefing #YukBukaSuara bersama Google', Senin (7/2/2022).
Trio yang diisi oleh Firdda Marsya, Widi Rahmawati (basis) dan Euis Siti Aisyah (drummer) ini mengatakan bahwa mereka sempat dibayangi rasa takut. Apalagi, perjuangan yang mereka hadapi tidak mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Metal juga disebutnya bawa pengaruh buruk, yang perlu digarisbawahi bukan metal tapi apa yang disampaikan musik itu sendiri. Kami berniat memberikan hal-hal baik seperti kesetaraan gender. Kami percaya musik ada bahasanya sendiri," tutur Marsya.
Belum lagi pandangan fisik yang mereka terima dari netizen. Kadang, suka muncul pandangan aneh bahwa musisi metal harus berambut gondrong dan bertato. Padahal nyatanya tidak selalu begitu, mereka semua bahkan berhijab.
"Orang-orang kadang lupa kalau kita menunjukkan kemampuan kita," ujarnya.
Lebih lanjut, Marsya mengatakan band VoB tidak terlalu ambil pusing dengan apa saja yang dikatakan oleh para haters. Mereka hanya fokus untuk memberikan yang terbaik di dunia musik.
"Haters gonna hate," tandas Marsya diikuti tawa teman-temannya.
*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.
(ask/fay)