Talenta digital siswa SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah mampu menciptakan film animasi berkelas Internasional. Ternyata di balik itu semua terdapat fasilitas hingga kurikulum di sekolah yang luar biasa. Seperti apa?
SMK RUS berada di Jalan Sukun Raya Nomor 09, Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kudus. Di kompleks gedung sekolah terdapat gedung studio animasi di SMK RUS. Bangunan tersebut didesain untuk menjadi ruang praktek siswa-siswi membuat film animasi berkelas Internasional.
Kepala Prodi Animasi SMK RUS, Kudus, Rico Andriansyah menuturkan SMK RUS tersedia gedung studio khusus membuat film animasi. Gedung studio tersebut pun dikonsep seperti aslinya. Mulai terdapat ruang tempat produksi film, bioskop mini, hingga ada studio musiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk ruang praktek, ini kita setting akan dan digunakan sebagai teaching factory, anak praktek animasi kita setting seperti industri animasi beneran, ini seperti ada bioskop mini, ada studio musik," kata Rico kepada detikINET ditemui di SMK RUS, Kudus, awal pekan ini.
baca juga berita smk kudus pertama
Menurutnya di SMK RUS dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan canggih. Dari ruang animasi, ruang recording dan sound editing, ruang color grading, mini theater dan lain-lain. Tidak hanya itu, di studio tersebut juga dilengkapi fasilitas istirahat untuk para siswa. Dengan demikian diharapkan para siswa bisa nyaman dan dapat menciptakan inspirasi mereka.
"Dilengkapi dengan fasilitas istirahat seperti perosotan ada perpustakaan, ada mobil VW di belakang, ada meja billiard, jadi memang di setting biar anak-anak merasakan ini lho kerja di industri animasi alat-alatnya kayak gini, mereka belajar dengan nyaman dengan ruangan yang berbeda-beda, biar inspirasi mereka muncul dan mereka nyaman," ungkap Rico.
Adapun untuk materi, lanjut dia mulai dari kelas 10 siswa sudah mendapatkan materi tentang animasi. Siswa mendapatkan semua materi dasar-dasar animasi. Mulai dari 3D modeling, animation, hingga editing.
"Kita ajarkan kepada anak-anak, biar tahu, oh caranya membuat film animasi seperti ini. Kelas 10 ada materi reguler, praktek, nah kelas 11 mereka nanti praktek industri," ujar dia.
Dia mengatakan setelah kelas 11 selanjutnya siswa akan mendapatkan materi praktek atau disebut dengan PKL (praktek kerja lapangan). Siswa kelas 11 akan diajarkan untuk mengerjakan proyek film animasi secara langsung.
"Nah mentor-mentor tadi akan mengajak anak-anak untuk mengerjakan proyek industri, atau disebut dengan PKL di kelas 11. Kalau tadi di kelas 10 diberikan semua menunya, kelas 11 dia memilih salah satu menu, wis saya milih modeling, editing atau apa. Dia memasak menu itu selama setahun, sehingga ahli di bidangnya itu yang dikuasai," jelasnya.
Sedangkan untuk kelas 12, siswa akan membuat portofolio film animasi secara kelompok. Mereka akan membentuk kelompok dan membuat film animasi.
"Kelas 12 ini mandiri secara berkelompok 5-6 anak dari skill yang berbeda membuat satu film original mereka, jadi portofolio mereka," pungkas dia.
(mbr/fay)